KEBIASAAN DAN HARGA DIRI: FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI KEBERMAKNAAN DIRI PEREMPUAN PELAKU KEBIASAAN HAMIL SEBELUM MENIKAH PADA SUKU X
SHOHIBATUL FADLILAH, Koentjoro Prof. Drs., MBSc. Ph.D Psikolog
2019 | Tesis | MAGISTER PSIKOLOGIPenelitian ini memiliki tujuan utama: memahami faktor dominan yang mempengaruhi kebermaknaan diri pada perempuan pelaku kebiasaan hamil di luar nikah Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif dengan pendekatan etnofenomenologi pada empat partisipan perempuan asli Suku X. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebermaknaan diri dipengaruhi oleh relasi dengan keluarga pihak laki-laki pada tahapan kedua (pasca kelahiran anak dalam keluarga) yang terdiri dari tiga domain penting yaitu peristiwa yang terjadi pasca kelahiran anak, perilaku keluarga laki-laki kepada perempuan pelaku kebiasaan sebagai anggota baru di keluarga, tercapai atau tidak ekspektasi dalam sebuah perkawinan. Kebermaknaan diri yang muncul pada perempuan pelaku kebiasaan hamil sebelum menikah terbagi menjadi dua yaitu negatif dan positif. Kebermaknaan yang mengarah pada hal negatif seperti objek seksual, penyesalan, bodoh. Sedangkan kebermaknaan diri yang mengarah pada hal positif seperti menerima diri sebagai seorang perempuan, menyadari bahwa kemampuan perempuan (hamil dan melahirkan). Berdasarkan hasil analisis sex behavior partisipan kelahiran anak laki-laki pada ke tiga partisipan dipengaruhi oleh perasaan suka sama suka, terbiasanya berhubungan dengan lawan jenis, merasa rileks, agresifitas bercinta, program kehamilan (pola makan), sedangkan kelahiran anak perempuan disebabkan muncul kecemasan, tegang, tidak dapat menikmati saat melakukan hubungan karena wanita cenderung melibatkan emosi dan muncul perasaan aman yang berimbas pada sulitnya perempuan mencapai orgasme. Ketidakpahaman laki-laki terkait kebutuhan perempuan (foreplay) juga mempersulit perempuan yang tidak memiliki pemahaman mengenai seks terlebih tidak pernah menjalin relasi dengan lawan jenis.
This study has main objectives: to understand the dominant factors that influence self-meaning in women who carry out the tradition of pregnancy outside marriage. This research was conducted using a qualitative method with an ethnophenomenological approach to four original ethnic X female participants. The results showed that self-meaning was influenced by relationships with family the second party (post child birth in the family) consists of three important domains, namely the events that occur after the birth of the child, male family behavior towards the female perpetrators of tradition as new members in the family, achieved or not expected in a marriage . Self-meaning that arises in women who practice pregnancy before marriage is divided into two, namely negative and positive. Meaningfulness that leads to negative things such as sexual objects, regrets, stupid. While self-meaning that leads to positive things such as accepting yourself as a woman, realizing that the ability of women (pregnant and giving birth). Based on the results of the analysis of sex behavior of male birth participants in the three participants affected by feelings of like and like, usually associated with the opposite sex, feeling relaxed, aggressiveness of making love, pregnancy programs (eating patterns), while the birth of girls is caused by anxiety, tension , can not enjoy when having sex because women tend to involve emotions and feelings of security that appear to impact on the difficulty of women reaching orgasm. Male misunderstanding related to women's needs (foreplay) also makes it difficult for women who do not have an understanding of sex especially never to have relationships with the opposite sex.
Kata Kunci : faktor dominan, kebermaknaan diri, perempuan suku x, kebiasaan hamil sebelum menikah