Laporkan Masalah

Pusat Informasi Budaya Merapi Dengan Pendekatan Tektonika Arsitektur

NICOLAUS BAGAS YULYARDI, Dr. Ing. Ir. Eugenius Pradipto

2019 | Skripsi | S1 ARSITEKTUR

Gunung Merapi merupakan salah satu magnet utama kepariwisataan di Yogyakarta, oleh karnanya Kawasan Gunung Merapi memiliki banyak sekali destinasi wisata yang tersebar di area yang luas. Berbagai jenis kegiatan wisata ditawarkan di Kawasan Gunung Merapi mulai dari wisata alam, taman rekreasi, museum, desa wisata, hingga wisata kuliner ada di Kawasan Gunung Merapi. Namun arus globalisasi menuntut jenis wisata yang ada di Kawasan Gunung Merapi untuk mengikuti arus trend kepariwisataan jaman sekarang yang memicu perlahan tersingkirnya kebudayaan dan kultur setempat sebagai konten wisata di Kawasan Gunung Merapi. Padahal kebudayaan dan kultur masyarakat setempat dapat membuat kegiatan pariwisata di Kawasan Gunung Merapi menjadi lebih beragam dan memiliki ciri khas. Ciri khas ini dapat diketahui dari pola kehidupan serta hasil kebudayaan dan kultur masyarakat dalam bentuk upacara, festival, kesenian, kebiasaan masyarakat, dll yang didalamnya mengandung pemaknaan hubungan antara masyarakat dengan kondisi kultur gunung. Minimnya tempat - tempat wisata di Kawasan Gunung Merapi yang menawarkan tema wisata kebudayaan dan kultur setempat diperparah dengan fakta bahwa belum adanya pusat kebudayaan gunung di Kawasan Gunung Merapi. Oleh karna itu perlu adanya pusat kebudayaan gunung yang dapat mempromosikan serta melestarikan kebudayaan serta kultur masyarakat di Kawasan Gunung Merapi. Pusat kebudayaan tersebut akan sangat lebih baik jika pada perancangannya didasari oleh nilai - nilai kebudayaan serta kultur setempat, maka dari itu pendekatan perancangan berupa teori Tektonika Arsitektur yang menanamkan nilai pemaknaan kebudayaan serta kultur setempat pada elemen bangunan akan sangat cocok dan mendukung fungsi utama pusat kebudayaan dalam mempromosikan serta melestarikan kebudayaan serta kultur setempat. Dengan demikian diharapkan kebudayaan dan kultur masyarakat di Kawasan Gunung Merapi dapat dipromosikan sebagai keragaman wisata sekaligus melestarikannya dengan bangunan pelingkupnya - pun juga sebagai produk kebudayaan dan kultur masyarakat setempat.

Merapi Mountain is one of many tourist attractions that located in Yogyakarta, because of that condition Merapi Mountain area have many tourist destination that spread in a wide location. Many kind of tourism activities offered in Merapi Mountain area, there are nature based tourism, amusement park, museum, tourism village, and food tourism can be found in Merapi Mountain area. But globalization insist the kind of tourism activities to follow the trend of nowadays tourism activities that slowly eliminate local tradition and local culture as a tourism content in Merapi Mountain area. Eventough local tradition and local culture can make kind of tourism activities become have more variety and have a specific characteristic. This characteristic can be known from the pattern of local people lives and the product of local tradition dan local culture that formed traditional ceremonies, festival, art, people habits, etc that has a meaning of relationship between people and mountain tradition. Lack of tourism attractions that provides local tradition and culture based tourism attractions aggravated by the absence of Cultural Center that located in Merapi Mountain area. Because of that there are need a Cultural Center that could promote and conserve local tradition and local culture of Merapi Mountain area. The Cultural Center would be better if the design is based by the value of local tradition and local culture in that area, because of that Tektonika Arsitektur design approach that reach building performance by paying attention to the value of local tradition and local culture will be suitable and support the main function of The Culltural Center to promote and conserve local tradition and local culture. Then there are expected that local tradition and local culture in Merapi Mountain area can be promote as a variety of tourism attraction and conserve it with The Cultural Center also functions as the product of local tradition and local culture.

Kata Kunci : Kebudayaan, Kultur, Pelestarian, Tektonika Arsitektur