Laporkan Masalah

FAKTOR- FAKTOR YANG MEMENGARUHI LUARAN ANAK DENGAN CONGENITAL RUBELLA SYNDROME

HARDIYANTI ARI W., dr. Mei Neni Sitaresmi, Ph.D., Sp.A(K).; Prof. dr. Purnomo S., DTM&H, Ph.D., D.Sc(hon),SpA(K)

2019 | Tesis-Spesialis | ILMU KESEHATAN ANAK

Congenital rubella syndrome (CRS) merupakan suatu kumpulan kelainan kongenital yang didapatkan pada individu yang terinfeksi sebelum dilahirkan. Spektrum klinis CRS meliputi kelainan pada penglihatan, pendengaran, jantung, dan defek kraniofacial. CRS merupakan penyakit kronik yang dapat mengakibatkan kerusakan organ secara terus menerus seumur hidup. Kasus ini merupakan contoh luaran CRS dengan gejala multiorgan yang telah melalui observasi selama 18 bulan. Kami melaporkan seorang anak laki-laki usia 4 tahun 2 bulan dengan CRS. Pada awal pengamatan, kelainan yang terdapat pada pasien diantaranya adalah afakia ODS, profound SNHL, patent ductus arteriosus (sudah terpasang ADO), mikrosefali, cerebral palsy tetraparese spastik GMFSC V BFMF III, dan gizi buruk tipe marasmik. Intervensi yang diberikan kepada pasien adalah penggunaan kaca mata, pemberian alat bantu dengar, stimulasi perkembangan, dan manajemen nutrisi. Pada akhir pengamatan, perbaikan tampak pada level cerebral palsy, status nutrisi, dan kualitas hidup.

Congenital rubella syndrome (CRS) is a collection of congenital abnormalities that are found in infected individuals before birth. CRS clinical spectrum includes abnormalities in vision, hearing, heart, and craniofacial defects. CRS is a chronic disease that can cause organ damage continuously for a lifetime. This case is an example of a CRS outcome with multiorgan symptoms that have been observed for 18 months. We reported a 4-year-old boy 2 months with CRS. At the beginning of the observation, abnormalities were found in patients including Aphakia ODS, profound SNHL, patent ductus arteriosus (ADO installed), microcephaly, spastic tetraparesis cerebral palsy GMFSC V BFMF III, and marasmic type malnutrition. Interventions given to patients include the use of glasses, hearing aids, stimulation of development, and management of nutrition. At the end of the observation, an improvement was seen in cerebral palsy levels, nutritional status, and quality of life.

Kata Kunci : congenital rubella syndrome, luaran, ana, congenital rubella syndrome, outcome, children

  1. S2-2019-376276-abstract.pdf  
  2. S2-2019-376276-bibliography.pdf  
  3. S2-2019-376276-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2019-376276-title.pdf