Laporkan Masalah

PERGESERAN ARAH KEBIJAKAN LUAR NEGERI AUSTRALIA DI KAWASAN PASIFIK SELATAN PADA MASA PEMERINTAHAN SCOTT MORRISON: ANALISIS DARI PERSPEKTIF KONSTRUKTIVISME

Gidion Ivan Arly, Dr. Dafri Agussalim, M.A.

2019 | Skripsi | S1 ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL

Pada awal masa pemerintahan Perdana Menteri Scott Morrison, Australia mengalami pergeseran arah kebijakan luar negeri di kawasan Pasifik Selatan. Pergeseran yang dimaksud ialah adanya perubahan pendekatan yang dilancarkan oleh Canberra terhadap hubungannya dengan negara-negara kecil kepulauan di Pasifik Selatan, baik secara bilateral maupun regional. Pendekatan Canberra yang awalnya paternalistik dan intervensionis kemudian bergeser pada awal masa pemerintahan PM Morrison menjadi lebih kooperatif dan saling menghormati kedaulatan negara kepulauan sebagai mitra yang setara. Selain adanya pergeseran pendekatan, Australia juga melakukan pergeseran orientasi kepentingan kebijakan luar negerinya di Pasifik Selatan, yang awalnya berfokus pada permasalahan militer, ekonomi, maupun pengungsi atau pencari suaka menjadi lebih terarah pada isu lingkungan hidup dan mitigasi bencana maupun fenomena alam. Melalui skripsi ini, penulis berupaya untuk menyajikan perspektif konstruktivisme dalam melihat pergeseran arah kebijakan luar negeri Australia pada awal masa pemerintahan PM Morrison. Dengan berfokus pada pendekatan norma dan identitas, terdapat dua argumentasi yang berusaha dibangun dalam skripsi ini, yaitu: pertama, Australia melakukan pergeseran arah kebijakan luar negeri sebagai bentuk penyesuaian diri sekaligus penerimaan atas perubahan situasi dan transformasi norma regional baru di kawasan Pasifik Selatan; lalu yang kedua, sikap Canberra yang demikian dapat diartikan sebagai upayanya dalam memenuhi identitas kebijakan luar negerinya yaitu Good International Citizenship. Kedua hal tersebut kemudian dapat dilihat dari berbagai aksi nyata yang dilakukan oleh Scott Morrison pada awal masa kepemimpinannya sebagai PM. Melalui inisiatif Pacific Step Up, Australia di bawah administrasi Morrison berupaya untuk melakukan pendekatan ulang dan menjalin kembali relasi baik dengan negara tetangganya di Pasifik Selatan, setelah sekian lama hubungan tersebut dingin dan renggang.

At the beginning of Prime Minister Scott Morrison's administration, Australia made a shift in its foreign policy in the South Pacific region. The shift in question is a change of approach launched by Canberra towards its neighbours, the small island states in the South Pacific, both bilaterally and regionally. Canberra's approach, which was initially paternalistic and interventionist, then in the early days of PM Morrison's administration shifted to be more cooperative and respectful of the sovereignty of the small island states as equal partners. In addition to the shift in approach, Australia has also shifted its foreign policy orientation and interests in the South Pacific, which initially focused on the issues of military, economic, and refugee or asylum seekers, then becoming more focused on environmental issues and mitigating natural disasters and natural phenomena. Through this paper, the author seeks to present the perspective of constructivism in seeing the shift in the direction of Australian foreign policy at the beginning of the PM Morrison's administration. By focusing on the approach of norm and identity, there are two arguments that are being proposed, those are: first, Australia shifted the direction of its foreign policy as a form of adaptation to and acceptance of the changing situation and transformation of new regional norms in the South Pacific region; second, such an attitude coming from Canberra could be interpreted as its efforts to fulfill and represent its foreign policy identity, Good International Citizenship. Both of these arguments could then be seen and observed from various concrete actions carried out by Scott Morrison at the beginning of his leadership as the Australian PM. Through the Pacific Step Up initiative, Australia under the Morrison administration is trying to re-approach and re-establish good relations with its South Pacific neighbours, after a long period of tenuous and cold relationships.

Kata Kunci : Kebijakan luar negeri, konstruktivisme, norma, identitas, Australia, Scott Morrison, Pasifik Selatan, Foreign policy, constructivism, norm, identity, South Pacific

  1. S1-2019-378616-abstract.pdf  
  2. S1-2019-378616-bibliography.pdf  
  3. S1-2019-378616-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2019-378616-title.pdf