Laporkan Masalah

"Mediatization of Intimacy": Mediatisasi Keintiman antara Bridesmaid dan Pengantin Putri melalui Media Sosial Instagram

DEVI NIRMALA M S, Dr. Wiwik Sushartami

2019 | Tesis | MAGISTER KAJIAN BUDAYA DAN MEDIA

Sebagai sebuah praktik budaya, bridesmaid merupakan sebuah budaya yang diadaptasi dari negara barat. Proses adaptasi ini berkelindan dengan praktik budaya yang sudah ada di Indonesia yang bernama pagar ayu. Meskipun secara fungsi dan posisi keduanya memiliki kemiripan, kajian ini menemukan isu keintiman yang menjadi sesuatu yang menarik dalam relasi antara pengantin putri dengan bridesmaid. Keintiman ini tidak jamak terjadi pada praktik budaya pagar ayu. Berdasarkan kondisi tersebut, penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana pengantin putri dan bridesmaid membangun makna keintiman dalam relasi persahabatan mereka. Selanjutnya, penelitian ini juga bertujuan untuk mengeksplorasi bagaimana proses mediatisasi keintiman antara pengantin putri dan bridesmaid dibangun melalui Instagram. Dengan menggunakan konsep keintiman dari Christina Miguel, pemaparan dari informan akan dieksplorasi untuk melihat bahwa makna keintiman dalam praktik relasi persahabatan tidak bersifat tunggal. Dari keintiman yang tidak tunggal itulah para pengantin putri membangun fantasi tentang pernikahan impian seperti yang ditulis oleh Sharon Boden. Selain itu, cara mereka membangun keintiman juga distimulasi oleh logika media sosial seperti pemaparan dari konsep mediatisasi yang ditulis oleh Stig Hjarvard. Dengan demikian, praktik menghadirkan bridesmaid untuk mempertontonkan keintiman melalui media sosial Instagram ini telah melampaui perdebatan bahwa keintiman seharusnya berada di ruang privat atau publik.

As a cultural practice, bridesmaid is a practice adapted from western countries. Its adaptation process hooked up with the previous culture which has existed in Indonesia, especially Javanese wedding culture, named �pagar ayu�. Although both bridesmaid and pagar ayu has similar function and position during the wedding party, they have different meaning of intimacy related to their relationship with the bride. From this point, this study aims to explore how the bride and the bridesmaid construct the meaning of intimacy within their friendship relation. In line with it, this study also aims to explore how the process of mediatization of their intimacy which is built through Instagram. By employing the concept of intimacy from Christina Miguel, the explanation from the informants is explored to see that the meaning of intimacy is not unity. Then, this issue of intimacy develops into the problem of wedding fantasy as written by Sharon Boden. Moreover, the way they build intimacy was mediatized by media logics like it is argued by Stig Hjarvard. Thus, the discussion of presenting bridesmaids through Instagram here is beyond the debate that intimacy should or should not be in private or public space.

Kata Kunci : bridesmaid, intimacy, wedding fantasy, mediatization, Instagram

  1. S2-2019-420032-abstract.pdf  
  2. S2-2019-420032-bibliography.pdf  
  3. S2-2019-420032-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2019-420032-title.pdf