PERHITUNGAN TARIF TOL DENGAN PERHITUNGAN BOK METODE PU, METODE PCI, NILAI WAKTU DAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN (STUDI KASUS : JALAN TOL LAYANG A.P. PETTARANI)

Arina Nada, Prof. Dr. Ir. Siti malkhamah, M.Sc., Ph.D.

2019 | Skripsi | S1 TEKNIK SIPIL

Pembangunan Jalan Tol Layang A.P Pettarani (Seksi III) Makassar, Sulawesi Selatan akan menghubungkan Jalan Tol Seksi II dan Seksi IV. Jalan tol A.P Pettarani sebagai bagian dari Jalan Tol Ujung Pandang dibangun untuk mengurai kemacetan, mendukung mobilisasi barang dan jasa sekaligus solusi dari transportasi darat sebagai angkutan logistik yang menunjang pertumbuhan ekonomi di Kota Makassar. Jalan tol memberi manfaat bagi pengguna berupa penghematan biaya operasi kendaraan serta efisiensi waktu. Penentuan tarif jalan tol dalam penelitian ini berdasarkan Besar Biaya Keuntungan Kendaraan (BKBOK), di mana tarif tol maksimal berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2004 Tentang Jalan adalah 70% dari BKBOK. Biaya operasi kendaraan terdiri dari biaya tetap (fix cost) dan biaya tidak tetap (running cost). Nilai biaya operasi kendaraan dapat dihitung dengan metode Perhitungan Biaya Operasi Kendaraan, Departemen Pekerjaan Umum (BOK PU) dan Pacific Consultant International (PCI). Nilai waktu dalam penelitian ini dihitung berdasarkan metode produktivitas. Metode tersebut menetapkan nilai waktu menggunakan nilai rata-rata penghasilan atau Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) per kapita per tahun yang dikonversi ke dalam satuan rupiah per jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Tarif Jalan Tol Layang A.P Pettarani per kilometer sesuai dengan UU Nomor 38 Tahun 2004 Tentang Jalan dengan metode PU untuk sedan Rp1.305; utiliti Rp1.218; bus kecil Rp2.462; bus besar Rp1.243; truk ringan Rp2.860; truk sedang Rp3.489; dan truk berat Rp1.734. Tarif tol per kilometer berdasarkan metode PCI untuk golongan I Rp1.237; golongan II Rp2.187; dan golongan III Rp1.835. Nilai waktu perjalanan pada Jalan Tol Layang A.P Pettarani sebesar Rp41.710/jam. Hasil penelitian ini dapat menjadi pertimbangan dalam penentuan tarif tol agar tarif yang berlaku rasional dan dapat diterima berbagai pihak.

The construction of the A.P Pettarani Elevated Toll Road (Section III) Makassar, will connect the Section II and Section IV Toll Road. A.P Pettarani Toll Road as part of the Ujung Pandang Toll Road was built to unravel congestion, support the mobilization of goods and services as well as solutions from land transportation as logistic transportation that support economic growth in Makassar City. Toll roads provide benefits to users in the form of savings in Vehicle Operating Costs (VOC) and time efficiency. The determination of toll road cost in this study is based on the vehicle operating cost profit (BKBOK). based on the Law of The Republic of Indonesia Number 38 2004 about Roads, the maximum cost is 70% of BKBOK. Vehicle operating costs consist of fixed costs and running costs. The value of vehicle operating costs can be calculated using the Vehicle Operating Cost Calculation Method, The Departmen of Public Works (PU) and Pacific Consultant International (PCI). The time value in this study was calculated based on the productivity methode. This method determines the time value using the average value of income or Gross Regional Domestic Product (GDRP) per capita per year which is converted into rupiah per hour units. The results showed that the cost of A.P Pettarani Elevated Toll Road (Section III) Makassar based on the PU method for sedans Rp1,305; utilities Rp1,218; small bus Rp.2,462; large bus Rp1,243; light trucks Rp. 2,860; the truck is currently Rp.3,489; and heavy trucks Rp1,734. The toll cost per kilometer is based on the PCI method for class I Rp1,237; class II Rp2,187; and class III Rp1,835. The value of travel time on the Pettarani A.P Layang Toll Road is Rp41,710/hour. The results of this study can be considered to determine Elevated Toll Road cost to be rational and acceptable to various parties.

Kata Kunci : Kata Kunci : BOK, tarif, tol, waktu.