Adaptasi Masyarakat Lokal Terhadap Industrialisasi Pedesaan di Desa Singorojo, Kecamatan Mayong, Kabuoaten Jepara
Mila Diana Rosa, Prof. Dr. Phil. Janianton Damanik, M.Si.
2019 | Skripsi | S1 PEMBANGUNAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAANDesa Singorojo merupakan salah satu desa yang memiliki kawasan industri di Kabupaten Jepara. Di desa tersebut telah berdiri empat pabrik hasil investasi asing yang beroperasi sejak lima tahun terakhir. Akibat dari pabrik tersebut terjadi perubahan dalam kehidupan masyarakat baik di perekonomian, sosial ataupu budaya. Untuk mengatasi perubahan tersebut, masyarakat melakukan adaptasi untuk menyesuaikan dengan perubahan tersebut. Oleh sebab itu, penelian ini bertujuan untuk memaparkan bentuk-bentuk adaptasi yang dilakukan oleh masyarakat. Penelitian ini berlokasi di Desa Singorojo, Mayong, Jepara. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Informan dalam penelitian ini berjumlah 10 orang. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam kepada informan, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat tiga bentuk adaptasi yang yang dilakukan oleh masyarakat yaitu adaptasi ekonomi, adaptasi sosial dan adaptasi budaya. Pada adaptasi ekonomi terdapat beberapa macam yaitu petani pemilik lahan yang menjual lahannya untuk berinvestasi di tempat lain, kuli tani yang melakukan pekerjaan sampingan, penjahit yang beralih bekerja di pabrik, pengusaha ukiran yang mengubah sistem kerja, dan masyarakat yang tinggal disekitar pabrik mendirikan warung. Pada adaptasi sosial terdapat dua yang menonjol yaitu kelompok karang taruna mengadakan program bank sampah dan kepala desa mendirikan usaha pengolahan limbah dengan memanfaatkan jaringan yang dimiliki. Pada adaptasi budaya yang dilakukan yaitu masyarakat yang bekerja di pabrik terhadap pendatang diajak bermain ketika hari libur. Selanjutnya para pemilik warung yakni menyediakan fasilitas wifi untuk menyesuaikan perkembangan teknologi yang ada di masyarakat, dan laki-laki mengerjakan pekerjaan rumah tangga sedangkan perempuan bekerja.
Singorojo is an industrial village located in Jepara Regency. There are four foreign investor based factories in the village that has been fully operational for the last five years. On account of those factories, a number of economic, social, and cultural shifts are developing among the inhabitants. Responding those shifts, people of Singorojo are starting to adjust their lifestyles to match the current prevalent. This research is aimed at underlining what sort of adaptation did the residents made to conform to their current condition. This research is based on Singorojo Village, Mayong, Jepara Regency. Researcher is applying a qualitative method to decode and render the phenomenon. 10 informants are involved in this research. Necessary data are gathered through in-depth interview, observation, and documentation. The research showed that there are three forms of adaptation carried out by the community, namely economic adaptation, social adaptation and cultural adaptation. In economic adaptation, there are several types, namely farmers who sell their land to invest in other places, farm laborers who do side jobs, tailors who turn to work in factories, carving entrepreneurs who change their work systems, and people who live around factories set up stalls. In social adaptation, there are two things that stand out, namely the Karang Taruna group organizes a garbage bank program and the village head establishes a waste treatment business by utilizing the owned network. In the cultural adaptation carried out, people who work in factories against migrants are invited to play on holidays. Furthermore, the stall owners, namely providing wifi facilities to adjust the development of existing technology in the community, and men doing household work while women work.
Kata Kunci : Kata Kunci: Industrialisasi, Adaptasi