Siklus Hidup Spodoptera exigua pada Pakan Alami dan Buatan
FADHILA SYAHLA KHAIRUNNISA, Dr. Ir. Arman Wijonarko, M.Sc.
2019 | Skripsi | S1 PROTEKSI TANAMANSpodoptera exigua Hubner (Lepidoptera: Noctuidae) merupakan salah satu hama utama pada bawang merah dan krisan yang sangat merugikan. Hama ini bersifat kosmopolitan dan polifag dengan inang lebih dari 90 spesies tumbuhan. Selain itu S. exigua ini juga sering dijadikan sebagai objek percobaan di laboratorium. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan lama stadia dan neraca kehidupan S. exigua pada pakan alami (daun bawang dan daun krisan) dan pakan buatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis pakan berpengaruh terhadap biologi dan neraca kehidupan S. exigua. Siklus hidup pada pakan buatan, daun bawang dan daun krisan berlangsung selama 36,29; 36,50; dan 53,00 hari. S. exigua yang diberi pakan buatan memperlihatkan keperidian yang lebih tinggi (494,43 butir) dibanding dengan yang diberi pakan daun bawang (178,75 butir) dan daun krisan (182,00 butir). Laju pertambahan intrinsik (rm) berbeda nyata diantara jenis pakan yang diberikan, tertinggi (0,11 individu/induk/h) pada pakan buatan, diikuti oleh daun bawang (0,077) dan daun krisan (0,019). Tingginya nilai rm bersama laju reproduksi bersih (Ro) dan laju pertambahan terbatas (lamda), serta singkatnya masa ganda (DT) pada pakan buatan, menunjukkan bahwa pada penelitian ini pakan buatan merupakan jenis pakan yang paling sesuai bagi kehidupan S. exigua.
Spodoptera exigua Hubner (Lepidoptera: Noctuidae) is one of the shallots and chrysanthemum major pest which causing heavy losses. S. exigua is cosmopolitan and polyphagus insect and has approximately 90 host plants. Beside that, S. exigua also often used as a insect model on laboratory. This research was aimed to determine stadia development and life table parameters S. exigua on natural (shallots and chrysanthemum leaf) and artificial diet. Result showed that life cycle of S. exigua on artificial diet, shallots and chrysanthemum was 36,29; 36,50; and 53,00 days respectively. S. exigua feed on artificial diet showed the highest fecundity (494,43 eggs) compare to shallots (178,75 eggs) and chrysanthemum (182,00 eggs). The intrinsic rate of increase (rm) was significantly different among treatments, with the highest rate (0,11 female offspring/female/d) on artificial diet, followed by shallots (0,077) and chrysanthemum (0,019). The maximum values of rm along with net reproductive rate (Ro) and finite rate of increase (lambda), and the shortest mean doubling time (DT) on artificial diet, indicating that artificial diet was more favorable diet for S. exigua.
Kata Kunci : Spodoptera exigua, neraca kehidupan, pakan alami, pakan buatan