KONSEP MURSYID DAN SALIK DALAM TAREKAT NAQSYABANDIYAH AL KHALIDIYAH KHOLIQIYAH PERSPEKTIF FILSAFAT PENDIDIKAN PERENIALISME

SHIDDIQ MUHAMMAD ISA, Farid, S.Ag., M.Hum.

2019 | Skripsi | S1 FILSAFAT

Dunia yang didorong perkembangan sains semakin maju dan semakin bergerak masif ke arah yang sangat sistematis dan mekanis. Sains membantu segala pekerjaan manusia menjadi lebih mudah hari demi hari. Hal ini pun membuat manusia berlomba-lomba memenuhi hasrat duniawinya. Manusia mengumpulkan segala materi untuk memenuhi hajat hidupnya di dunia. Pada sisi ini, manusia dianggap berhasil. Namun, di sisi lain manusia melupakan kodratnya sebagai makhluk spiritual, di samping juga sebagai makhluk sosial. Kemajuan sains dan teknologi yang semakin hari semakin deras justru menjadi bumerang bagi mereka. Mereka lupa akan tujuan dan makna hidup yang hakiki. Mereka merasakan keterasingan dan kejenuhan atas apa yang telah mereka dapatkan. Hajat hidup mereka yang sarat akan materi dan hanya memenuhi kebutuhan jasmani mereka justru membuat mereka lupa akan sisi spiritual mereka yang sarat rohani. Perenialisme menggunakan teori-teori yang sudah teruji tangguh dari zaman ke zaman. Ide-ide perenialisme sesungguhnya sudah ada sejak era awal kemunculan filsafat namun baru dinamai setelah abad pertengahan sebagai respons terhadap progresivisme yang dinilai telah mengakibatkan tatanan dunia yang tidak menentu. Pendidikan model perenialisme memiliki perhatian yang lebih terhadap metafisika. Murid dalam pendidikan perenialisme dipandang sebagai subjek yang aktif melaksanakan pendidikan di mana tanpa adanya peran aktif murid, pendidikan tersebut tidak mampu berjalan optimal. Di sisi lain, guru dianggap sebagai seseorang yang lebih baik dari murid melatih murid-muridnya menuju keberhasilan pendidikan tersebut. Di samping itu, seorang guru memiliki tanggung jawab yang besar untuk mengarahkan para muridnya agar selalu menjalani serangkaian latihan. Di tangan seorang guru pulalah keberhasilan proses pendidikan ditentukan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat unsur-unsur pendidikan model perenialisme yang terdapat pada Tarekat Naqsyabandiyah Al Khalidiyah Kholiqiyah. Penelitian ini menggunakan model kepustakaan dengan beberapa unsur metodis umum yakni interpretasi, deskripsi, dan analisis sintetis sehingga mendapatkan pengetahuan yang holistik mengenai filsafat pendidikan perenialisme dan Tarekat Naqsyabandiyah Al Khalidiyah Kholiqiyah. Berdasarkan penelusuran terkait, konsep guru dan murid yang ada pada filsafat pendidikan perenialisme telah lama ada dan terus dipraktikkan pada Tarekat Naqsyabandiyah Al Khalidiyah Kholiqiyah. Seorang mursyid memiliki poin-poin dasar yang sesuai dengan guru dan salik memiliki poin-poin dasar yang sesuai dengan murid pada filsafat pendidikan perenialisme. Batasan-batasan khusus pendidikan perenialisme pun memiliki kesesuaian dengan apa yang diamalkan pada Tarekat Naqsyabandiyah Al Khalidiyah Kholiqiyah.

The world that is driven by the development of science is advancing and increasingly moving in a very systematic and mechanical direction. Science helps all human work become easier day by day. This also makes people competing to fulfill their worldly desires. Humans gather all material to fulfill their purpose in the world. On this side, humans are considered successful. However, on the other hand humans forget their nature as spiritual beings, as well as social beings. The progress of science and technology which is increasingly swift is actually a boomerang for them. They forget the true purpose and meaning of life. They feel alienated and bored with what they have gotten. The standard of their lives that are full of material and only meet their physical needs actually makes them forget their spiritual side that is full of spirituality. Perennialism uses theories that have been proven formidable from time to time. The ideas of perennialism actually existed since the early era of philosophy but were only named after the Middle Ages as a response to progressivism which was judged to have resulted in an uncertain world order. The education model of perennials has more attention to metaphysics. Students in perennialism education are seen as subjects who actively carry out education in which without the active role of students, education is not able to run optimally. On the other hand, the teacher is considered as someone who is better than the student training his students towards the success of the education. In addition, a teacher has a great responsibility to direct his students to always undergo a series of exercises. It is in the hands of a teacher that the success of the education process is determined. This study aims to look at elements of the perennial model education found in the Naqshbandiyah Al Khalidiyah Kholiqiyah Order. This research uses a library model with some general methodical elements namely interpretation, description, and synthetic analysis so as to obtain a holistic knowledge about the philosophy of perennial education and the Al Khalidiyah Kholiqiyah Al Khalidiyah Order. Based on related searches, the concepts of teachers and students that exist in the philosophy of perennial education have long existed and continue to be practiced in the Naqshbandiyah Al Khalidiyah Kholiqiyah Order. A murshid has basic points that correspond to the teacher and salik has basic points that are appropriate for students on the philosophy of perennial education. The special limitations of perennial education are also in accordance with what is practiced by the Naqshbandiyah Al Khalidiyah Kholiqiyah Order.

Kata Kunci : Respons Terhadap Progresivisme, Deskriptif, Kesesuaian/ Response to Progressivism, Descriptive, Conformity.