Laporkan Masalah

Pengaruh Kekakuan Bulu Sikat Gigi terhadap Curah Saliva

NOVI PUSPITASARI, drg. Nunuk Purwanti, M.Kes., Ph.D. ; Dr. drg. Retno Ardhani, M.Sc.

2019 | Skripsi | S1 HIGIENE GIGI

Menyikat gigi merupakan salah satu kebiasaan dalam upaya menjaga kesehatan gigi dan mulut. Banyaknya ragam sikat gigi dengan berbagai macam merek dan berbagai macam bentuk, ukuran dan derajat kekakuan bulu sikat gigi yang berbeda-beda. Diameter bulu sikat gigi berkisar 0,2 mm untuk bulu soft dan 0,3 mm untuk bulu medium. Perbedaan kekakuan ini akan menyebabkan stimulasi yang berbeda pada jaringan lunak. Bulu sikat gigi medium memiliki kekakuan bulu sikat yang lebih tinggi dibandingkan dengan bulu sikat gigi bulu soft, sehingga bulu sikat gigi medium memiliki stimulasi yang lebih besar dibandingkan dengan bulu sikat gigi soft. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental semu. Sampel dari penelitian ini adalah siswa laki-laki kelas 7 Sekolah Menengah Pertama berusia 12-14 tahun dengan OHI-S (Oral Hygiene Index Simplified) dalam kategori baik sebanyak 20 siswa. Penelitian diawali dengan menyikat gigi menggunakan metode Bass selama 2 menit menggunakan bulu sikat gigi soft dan medium. Analisis data dilakukan dengan program SPSS yang meliputi uji normalitas dengan uji Shapiro Wilk, uji homogenitas dengan uji Levene������¢���¯���¿���½���¯���¿���½s test dan uji parametrik Paired t-test untuk mengetahui pengaruh kekakuan bulu sikat gigi soft dan medium terhadap curah saliva. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa rata-rata curah saliva pada kelompok yang menggunakan sikat gigi bulu soft sebesar 2,780 ml/ 5 menit, sedangkan rata-rata curah saliva pada kelompok yang menggunakan sikat gigi bulu medium sebesar 3,900 ml/ 5 menit. Hasil uji t berpasangan menunjukkan adanya pengaruh pada curah saliva pada penggunaan sikat gigi berbulu soft dan sikat gigi berbulu medium dengan nilai p=0,013. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa curah saliva setelah menyikat gigi dengan sikat gigi bulu medium secara signifikan lebih tinggi dibandingkan dengan sikat gigi bulu soft. Kata Kunci: Sikat Gigi, Kekakuan, Bulu, Curah Saliva

Brushing teeth is one of the manners to maintain dental and oral health. The wide variety of toothbrushes with various brands, shapes, sizes, and degrees of the bristle stiffness. Diameter of soft bristle brush is 0.2 mm and 0.3 mm for medium bristle brush. The difference of bristle stifness causes different stimulations in soft tissue. Medium bristle brush has higher stiffness than soft bristle brush, so medium bristle brush has higher stimulation than soft bristle brush. This study is a quasi-experimental. The samples of this study were 20 male students of Junior High School on 7th-grade with aged 12-14 years old who has good OHI-S. The study was conducted by brushing teeth with the Bass method for 2 minutes using soft and medium bristles. Data was analysis by using the SPSS program which included Shapiro Wilk test for normality test, Levene's test for homogeneity test, and parametric t-test to compare the mean difference of between soft and medium bristle toothbrushes to salivary volume. The results of the statistical analysis showed that the average salivary volume in the group using soft bristle toothbrush was 2.780 ml/ 5 minutes, while the average salivary volume in the group using medium bristle toothbrush was 3.900 ml/ 5 minutes. Paired t-test results showed an effect on salivary volume on the use of soft and medium bristled toothbrushes with the value of p = 0.013. The results showed that brushing teeth with a medium bristle toothbrush affected the increase in salivary volume compared to using soft bristled toothbrushes. Keywords: toothbrush, stiffness, bristles, saliva volume

Kata Kunci : Sikat Gigi, Kekakuan, Bulu, Curah Saliva

  1. S1-2019-335457-abstract.pdf  
  2. S1-2019-335457-bibliography.pdf  
  3. S1-2019-335457-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2019-335457-title.pdf