Efek Ekstrak Kulit Kayu Manis (Cinnamomum burmanii) terhadap Bakteri Pseudomonas aeruginosa ATCC 10145

PUTRI UTAMI, drg. Heni Susilowati, M.Kes., Ph.D.; Dr. drg. Juni Handajani, M.Kes., Ph.D.

2019 | Skripsi | S1 HIGIENE GIGI

Pseudomonas aeruginosa merupakan bakteri patogen oportunistik berbentuk batang yang termasuk bakteri Gram Negatif. Motilitas swarming menggunakan flagela membantu untuk berkoloni dan berpengaruh terhadap daya patogenitasnya. Adanya senyawa antibakteri yang terdapat pada ekstrak kulit kayu manis (Cinnamomum burmanii) dapat menghambat pertumbuhan bakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya efek ekstrak kulit kayu manis terhadap motilitas swarming bakteri P. aeruginosa ATCC 10145. Uji daya hambat ekstrak kulit kayu manis terhadap P. aeruginosa ATCC 10145 dilakukan menggunakan metode turbidimetri. Uji motilitas swarming dilakukan pada ekstrak konsentrasi 12,5%; 6,25%; 3,125% dan kelompok kontrol negatif (akuades). Ekstrak yang diencerkan dicampur dengan Brain Heart Infusion (BHI) dan suspensi bakteri (0,5 x 108 CFU/ml), kemudian diinkubasi pada suhu 37°C selama 2 jam. Bakteri diinokulasi pada media bacto agar 0,5% dan diinkubasi pada suhu 37°C selama 72 jam. Motilitas swarming bakteri diukur menggunakan sliding caliper dari titik tengah inokulasi pada 4 sisi yang berbeda. Hasil uji normalitas menunjukkan data terdistribusi normal (p>0,05) tetapi tidak memiliki variasi homogen. Uji Robust Brown-Forsythe menunjukkan ekstrak kulit kayu manis berpengaruh terhadap motilitas swarming bakteri P. aeruginosa ATCC 10145 (p<0,05). Uji Post Hoc Tukey HSD menunjukkan adanya perbedaan signifikan antar kelompok ekstrak kulit kayu manis kosentrasi 12,5% dengan ekstrak 3,125% dan kontrol negatif. Namun, kelompok uji ekstrak kulit kayu manis 12,5% dan 6,25% tidak memiliki perbedaan yang signifikan (p<0,05). Disimpulkan bahwa ekstrak kulit kayu manis konsentrasi 12,5%; 6,25% dan 3,125% efektif menghambat motilitas swarming bakteri P. aruginosa ATCC 10145, dengan efek yang sama pada konsentrasi 12,5% dan 6,25%.

Pseudomonas aeruginosa is an opportunistic pathogenic bacterial belongs to rod-shaped Gram-negative. Swarming motility using flagella helps bacteria to colonize and affect its pathogenicity. The presence of antibacterial in cinnamon bark extract (Cinnamomum burmanii) is known to inhibit bacterial growth. The aim of this study was to determine the effect of cinnamon bark extract in the swarming motility of P. aeruginosa ATCC 10145. The minimum inhibitory test of cinnamon bark extract against P. aeruginosa ATCC 10145 was determined by using turbidimetri method. Swarming motility tests were carried out on extract concentrations of 12,5%; 6,25%; 3,125% and distillated water as negative control group. The diluted extract or H2O mixed with Brain Heart Infusion (BHI) and bacterial suspension (0,5 x 108 CFU/ml), then incubated at 37°C for 2 hours. Bacterial were inoculated on 0,5% bacto agar then incubated at 37°C for 72 hours. Bacterial swarming motility was calculated using a sliding caliper from the inoculation midpoint on 4 different sides. The results of normality tests measured that the data were normally distributed (p>0,05) did not has homogenity variations. Brown-Forsythe Robust test showed that cinnamon bark extracts affected the swarming motility of P. aeruginosa ATCC 10145 (p<0,05). Post Hoc Tukey HSD test showed significant differences between groups of 12,5% with extracts of 3,125% and negative control. However, 12,5% extract and 6,25% group did not have a significant difference (p<0,05). It can be concluded that 12,5%, 6,25% and 3,125% extract effective in inhibiting swarming motility bacteria P. aeruginosa ATCC 10145, with the same effect at concentration 12,5% and 6,25%.

Kata Kunci : Kulit kayu manis, Cinnamomum burmanii, motilitas swarming, Pseudomonas aeruginosa, Bark of cinnamon, Cinnamomum burmanii, swarming motility, Pseudomonas aeruginosa