Laporkan Masalah

HUBUNGAN KEJADIAN ANEMIA DAN KEANEKARAGAMAN ASUPAN MAKANAN PADA REMAJA PUTRI TERHADAP KUALITAS HIDUP REMAJA PUTRI DI KOTA YOGYAKARTA

RIDWAN BIMA ARIA, Dr.rer.nat.dr. Bernadette Josephine Istiti Kandarina

2019 | Skripsi | S1 KEDOKTERAN

Latar Belakang : Remaja putri mempunyai resiko tinggi terhadap terjadinya anemia defisinesi besi yang disebabkan oleh asupan gizi yang rendah dan dipicu oleh kebiasaan makan yang tidak sehat sedangkan kebutuhannya meningkat karena pengaruh menstruasi. Dampak tidak langsung dari terjadinya asupan gizi yang rendah adalah terganggunya kualitas hidup remaja putri. Tujuan Penelitian : Mengetahui hubungan kejadian anemia dan keanekaragaman asupan makanan pada remaja putri terhadap kualitas hidup remaja putri di Kota Yogyakarta. Metode : Penelitian ini akan dilakukan dengan desain potong lintang (cross sectional) di SMP dan SMA Negeri terpilih di Kota Yogyakarta. Sebanyak 173 subjek dipilih dengan metode purposive sampling. Data keanekaragaman asupan makanan subjek sudah didapatkan dengan interview kuesioner. Data penilaian sampel darah yang berupa kadar haemoglobin dan kadar ferritin untuk menentukan anemia sudah didapatkan. Sedangkan data kualitas hidup remaja putri dikumpulkan melalui pengisian kuesioner yang telah divalidasi. Data akan dianalisis dengan uji bivariate Chi-square. Hasil dari studi ini diharapkan dapat bermanfaat kepada remaja putri untuk dapat meningkatkan kualitas hidup yang lebih baik. Hasil : Dari penelitian ini didapatkan subjek remaja putri berjumlah 173 orang dengan rentang usia 13-19 tahun. Jumlah remaja putri yang mengalami anemia sebanyak 58 subjek (34%) dan remaja putri yang tidak mengalami anemia sebanayak 115 subjek (66%). Untuk skor keanekaragaman asupan makanan didapatkan sebanyak 22 subjek (13%) mempunyai skor keanekaragaman makanan yang rendah, sebanyak 91 subjek (52%) mempunyai skor kenanekaragaman makanan yang cukup, lalu sebanyak 60 subjek (35%) mempunyai skor keanekaragaman makanan yang tinggi. Sedangkan untuk perhitungan skor total kualitas hidup remaja putri didapatkan didapatkan hasil sebanyak 79 subjek memiliki kualitas hidup kurang baik (46%), sedangkan sebanyak 94 subjek (54%) mempunyai kualitas hidup yang baik. Dianalisis dengan uji Chi-Square didapatkan terdapat hubungan antara keanekaragaman asupan makanan dengan kejadian anemia (p=0,033), tidak ada hubungan antara kejadian anemia dengan kualitas hidup remaja putri (p= 0,144) dan tidak ada hubungan keanekaragaman asupan makanan dengan kualitas hidup remaja putri (p= 0,539). Kesimpulan : Tidak terdapat hubungan antara kejadian anemia dan keanekaragaman asupan makanan remaja putri terhadap kualitas hidup remaja putri di Kota Yogyakarta. Kata kunci : Remaja Putri, Keanekaragaman Asupan Makanan, Anemia, Kualitas Hidup

Background : Female adolescents have a high risk of iron deficiency anemia which is caused by low nutrients intake and unhealthy eating habit while they have a high need of nutrients intake due to the effect of menstruation. The indirect impacts of the low nutrients intake is the disruption of the quality of life of female adolescents. Objective : To find out the relationship of anemia incidence and dietary diversity in female adolescent to the quality of life of female adolescent in Yogyakarta city. Method : This study was carried out using cross-sectional design at selected Public Junior High School and Public Senior High School in Yogyakarta. A total of 173 subjects were chosen using purposive sampling method. Data of dietary diversity of the subjects were obtained through questionnaires interview. The blood sample assessment data in the form of hemoglobin and ferritin levels were obtained to determine the anemia. Meanwhile, the data of female adolescents’ quality of life were collected through the questionnaires that have been validated. Data were analyzed using bivariate analysis by Chi-square test. The research results were expected to be useful for the female adolescents to increase a better quality of life. Result : The results found that there were 173 subjects of female adolescents with a range of age 13-19 years old. The number of female adolescent with anemia was 58 subjects (34%) and female adolescent who do not have anemia was 115 subjects (66%). For the score of dietary diversity obtained a total of 22 subjects (13%) who have a low score in dietary diversity, followed by 91 subjects (52%) with moderate score, and 60 subjects (35%) with high score. While for the calculation of total score in female adolescent’s quality of life obtained a total of 79 subjects have a poor quality of life (46%), and 94 subjects (54%) have a good quality of life. There is relationship between dietary diversity and the incidence of anemia (P= 0,003) and there is no relationship between the dietary diversity and the quality of life of female adolescents (P= 0,539). Conclusion : There is no relationship between the incidence of anemia and dietary diversity in female adolescents to the quality of life of female adolescents in Yogyakarta city. Key Words : Female Adolescents, Dietary Diversity, Anemia, Quality of Life.

Kata Kunci : Key Words : Female Adolescents, Dietary Diversity, Anemia, Quality of Life.

  1. S1-2019-383097-abstract.pdf  
  2. S1-2019-383097-bibliography.pdf  
  3. S1-2019-383097-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2019-383097-title.pdf