Laporkan Masalah

CASE SERIES: GAMBARAN KEMATIAN MATERNAL DI KABUPATEN BANTUL JANUARI 2017 SAMPAI DENGAN DESEMBER 2018

DIAN PARAMITA, dr. Muhammad Lutfi, SpOG(K); dr. Ahsanudin Attamimi, SpOG(K), M.Med.Edu

2019 | Tesis-Spesialis | OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

Latar Belakang: Kematian maternal masih merupakan masalah besar di Indonesia. Bantul adalah salah satu Kabupaten di D.I Yogyakarta dengan AKI lebih tinggi dari AKI propinsi. Analisis kematian maternal merupakan suatu usaha untuk mengetahui gambaran kematian maternal, untuk menurunkan angka kematian maternal. Tujuan: Untuk mengetahui gambaran penyebab kematian maternal di Kabupaten Bantul tahun 2017-2018. Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan rancangan penelitian case series, dengan tujuan untuk mengetahui gambaran kematian maternal di Kabupaten Bantul. Hasil dan Pembahasan: Pada tahun 2017-2018 terdapat 23 kematian maternal. Mayoritas kematian tersebut terjadi pada ibu dengan pendidikan menengah (52,2%) dan ibu yang bekerja (60,9%). Kematian terbanyak terjadi pada ibu usia 20-34 tahun (86,9%) dengan paritas 2-4 (69,6%), jarak kehamilan 2-10 tahun (88,9%), dan terjadi pada ibu yang telah bersalin dengan cara persalinan abdominal atau seksio sesarea (61,1%) dengan penolong persalinan dokter (83,3%), dan di RS tipe C (33,3%), riwayat persalinan sebelumnya merupakan persalinan vaginal spontan tanpa penyulit apapun. Ibu yang mengalami kematian sebagian besar tidak memiliki kondisi anemia maupun KEK, namun sebagian besar memiliki riwayat penyakit (65,2%) dan tidak melakukan KB (87%). Keterlambatan ditemukan pada 87% kasus kematian dan penyebab kematian terbanyak adalah karena perdarahan (39,2%) dan 43,5% kematian merupakan komplikasi dari kehamilan. Kesimpulan: Latar belakang penyakit ibu serta banyaknya keterlambatan penanganan dan pengenalan tanda bahaya ibu di tingkat masyarakat dan fasilitas kesehatan, menyebabkan keterlambatan penalataksanaan kasus emergency obstetri dan masih menjadi mayoritas permasalahan pokok pada kematian maternal di Kabupaten Bantul tahun 2017-2018.

Background: Maternal mortality is a major obstetrics problem in Indonesia. Bantul is a district in D.I. Yogyakarta province with maternal mortality rate higher than the other districts. Analysis of maternal mortality is an attempt to determine the description for maternal death, to reduce maternal mortality rate Objective: To describe the causes of maternal deaths in Bantul district in 2017-2018. Methods: This study used a descriptive analytical method with a case series research design, with the aim to determine the description of maternal deaths in Bantul district. Results and Discussion: In 2017-2018 there were 23 maternal deaths. The majority of these deaths occurred in mothers with secondary education (52.2%) and working mothers (60.9%). Most deaths occurred in mothers aged 20-34 years (86.9%), with 2-4 parity (69.6%), 2-10 years pregnancy distance (88.9%), and occurred in mothers who had given birth by abdominal delivery or cesarean section (61.1%) with a doctor's attendant (83.3%), and in type C hospital (33.3%), previous labor history was spontaneous vaginal delivery without any complications. Most of the mothers who died did not have anemia or malnutrition conditions, but most had a disease history (65.2%) and did not do family planning (87%). Delay was found in 87% of cases of death and the most common cause of death was bleeding (39.2%) and 43.5% of deaths were complications of pregnancy. Conclusion: The background of maternal disease and the many delays in the handling and recognition of maternal emergency signs at the community level and health facilities, caused delays in the management of obstetric emergency cases and still constituted the majority of the main problems in maternal deaths in Bantul district in 2017-2018.

Kata Kunci : Kematian maternal, determinan dan keterlambatan

  1. S2-2019-390006-abstract.pdf  
  2. S2-2019-390006-bibliography.pdf  
  3. S2-2019-390006-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2019-390006-title.pdf