Peran "Persaudaraan Setia Hati Terate" (PSHT) Dalam Pembentukan Karakter Guna Mewujudkan Ketahanan Pribadi (Studi pada PSHT Komisariat UGM, Sleman, DIY)
MUCHAMMAD UKULUL M, Dr. Muhammad Supraja, S.H., N.Si. ; Dr. Rr. Siti Murtiningsih S.S., M. Hum.
2019 | Tesis | MAGISTER KETAHANAN NASIONALMasuknya kebudayaan asing ke Indonesia karena pengaruh globailisasi telah membuat para pemuda mengalami kemunduran moral karakter yang sesuai dengan jatidiri bangsa. Berbagai tindakan kurang terpuji hingga kriminalitas khususnya di Jogja mulai dilakukan oleh para remaja dan pemuda. Sehingga dibutuhkan wadah pembentukan karanter pemuda yang terlibat, dan bisa menarik minat kaum muda. PSHT Komisariat UGM dengan menjadikan beladiri pencak silat sebagai pemikat para kaum muda untuk bergabung. Tujuan pada penelitian ini, memberikan alterntif wadah pembentukan karakter yang dapat menarik kaum muda untuk mengikutinya, karena keahlian beladiri pencak silat cukup digandrungi oleh para pemuda. Penelitian yang menggunakan penelitian kualitatif. Informan kunci dalam penelitian ini yaitu; siswa, pelatih, dan alumni PSHT Komisariat UGM. Data yang didapatkan juga diperoleh saat berlangsungnya latihan pencak silat. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam, observasi, dokumentasi, dan konten internet. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif dan penarikan kesimpulan Keberhasilan dari penelitian ini menunjukkan, peran PSHT Komisariat UGM hadir ditengah-tengah masyarakat Jogja sebagai salah satu alternaf pembentukan karakter dengan unsur-unsur yang terkandung dalam pencak silat PSHT seperti: persaudaraan, olahraga, beladiri, kesenian, dan kerohanian. Para siswa dilatih untuk memiliki karakter sopan santun dimanapun, disiplin, berani, sederhana, berpatriot, serta berbakti kepada oran tua, negara dan agama. Implikasi dari peran PSHT Komisariat UGM dalam pembentukan karakter pemuda kepada ketahanan pribadi melalui pengajaran kerohanian serta beladiri pencak silat berhasil diwujudkan. Pemuda PSHT Komisariat UGM menjadi pribadi yang percaya diri, memegang prinsip, mandiri, menjunjung tinggi persaudaraan, dan kreatif. Meskipun dikarenakan status mereka kebanyakan pelajar yang belum bisa mandiri secara finansial, namun telah memenuhi kemandirian dengan cara tersendiri.
The entry of foreign culture into Indonesia because of the influence of glomabilization has made the younger generation experience a decline in moral character in accordance with national identity. The actions that are not commendable until crime, especially in Jogja, are started by teenagers and youth. The role of family, school, and society is an effort to form a basic character for young people. The Reseach that uses qualitative research. The key Informationts in this study are: Siswa,Trainer, and Alumni of PSHT UGM's Commisariat. The data obtationed was also obtationed during the matrial arts exercise. Data collection tecniques using in-depth interviews, observation, documentation, and internet content. Data analisysis tecniques using descriptive analysis and conclusion drawing. In the need for character building facilities, PSHT Commissariat is present in the society as an alternative. The elements contained in PSHT pencak silat such as: Brotherhood, sports, martial arts, arts, and spirituality are the contents of learnings in making the character of the youth. The students are trained to have the character of manners anywhere, disciplined, courageous, simple, patriotic, and devoted to parents, the state and religion. The implications of the role of PSHT Komisariat UGM in making the character of youth towards personal resilience through spiritual teaching and martial arts were successfully realized. Students become self-confident, principle, independent, and uphold brotherhood. Although due to their status most students have not been able to be financially independent, but have fulfilled their independence in their own way.
Kata Kunci : Peran Persaudaraan Setia Hati Terate, Karakter Pemuda, Ketahanan Pribadi