Laporkan Masalah

PERANCANGAN GALLERY-RESTO DI PESISIR BONTANG KUALA DENGAN PENDEKATAN ARISTEKTUR ORGANIK

PARAMITHA NUR LAILY, Dr. Eng. Ir. Ahmad Sarwadi, M. Eng.

2019 | Skripsi | S1 ARSITEKTUR

Bontang merupakan salah satu kota terkaya di Indonesia dengan pendapatan perkapita tertinggi. Bontang juga dikenal sebagai Kota Maritim karena wilayah Bontang yang didominasi oleh lautan. Banyak aktivitas yang terjadi di area laut maupun pesisir Kota Bontang yang belum terdesain dengan baik. Ini merupakan sebuah potensi yang dapat dikembangkan untuk pembangunan Kota Bontang itu sendiri. Potensi pengembangan pesisir laut di Bontang dapat dilihat dari banyaknya aktivitas-aktivitas yang terjadi di pesisir laut Bontang. Aktivitas ini berupa permukiman, perdaganan, dermaga, area konservasi, tempat wisata berupa wisata alam, wisata kuliner maupun wisata budaya yang diadakan diatas laut seperti pesta laut dan erau pelas benua. Aktivitas-aktivitas ini dilakukan di pesisir laut Bontang namun belum terdesain dengan baik. Penduduk Bontang yang heterogen atau kebanyakan adalah pendatang yang bermigrasi untuk bekerja dibidang industri tidak membuat Bontang kehilangan identitasnya sebagai kota yang berbudaya. Kesenian, budaya dan adat istiadat masih terus terjaga. Setiap tahunnya terdapat beberapa festival dan pameran seni budaya yang diadakan di Kota Bontang. Namun perkembangan kesenian dan budaya ini tidak begitu baik karena kurangnya fasilitas yang dapat mengakomodasi kegiatan-kegiatan tersebut di Kota Bontang. Dari banyaknya potensi yang dimiliki Kota Bontang serta beberapa kebutuhan fasilitas di Bontang yang belum terpenuhi, perancangan waterfront gallery-resto di pesisir laut Kota Bontang dipilih sebagai pemenuhan kebutuhan akan galeri budaya sebagai upaya pengembangan seni dan edukasi kebudayaan serta wisata kuliner dengan memunculkan potensi alam pesisir di Kota Bontang. Diharapakan perancangan waterfront gallery-resto ini dapat mewadahi kebutuhan masyarakat Bontang sesuai dengan fungsi dan potensinya.

Bontang is one of the richest city in Indonesia with the highest income per capita. Bontang is also known as the Maritime City since its area is dominated by the ocean. Many activities that occur in the sea and coastal areas of Bontang has not been well designed. This potential can be developed for the development of the City itself. The potential for coastal development in Bontang can be seen from several activities that occur at the sea coast. These activities are settlements, trade, pier activities, conservation areas, tourist attractions in the form of natural attractions, culinary tourism and cultural tourism that is held above the sea such as pesta laut and Erau Pelas Benua. These activities are carried out on the Bontang sea coast but are not well designed. The primary residents of Bontang who are heterogeneous or mostly migrants, who migrated in order to work in industrial sector does not make Bontang lose its identity as a civilized city. Arts, culture and customs are still maintained. Every year there are several festivals and cultural art exhibitions held in the City of Bontang. However, the development of arts and culture have not reach its best performance because of the lack of facilities that can accommodate these activities. Of these many potentials and some of the needs of facilities in Bontang that has not yet been met, the design of a waterfront gallery-restaurant on the seashore of the City of Bontang was chosen as a fulfillment of the need for cultural galleries as a means to develop arts and cultural education and culinary tourism by bringing up the potential of coastal nature at Bontang City. It is expected that the design of the waterfront gallery-restaurant can accommodate the needs of the Bontang community in accordance with their functions and potential.

Kata Kunci : Gallery, Resto, Water Front, Arsitektur Organik

  1. S1-2019-480127-abstract.pdf  
  2. S1-2019-480127-bibliography.pdf  
  3. S1-2019-480127-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2019-480127-title.pdf