Laporkan Masalah

Taman Baca sebagai Public Space di Sleman dengan Penekanan Tata Landscape

Dewinta Asyiva Sidiq, Ir. Didik Kristiadi, MLA., M.Arch. UD.

2019 | Skripsi | S1 ARSITEKTUR

Membaca merupakan aktivitas penting dalam proses menerima informasi baru. Di era digital seperti sekarang dimana arus informasi beredar dengan sangat cepat, seseorang harus dapat mengolah dan memilah informasi yang mereka dapat. Membaca merupakan kunci penting dalam penerimaan informasi ini. Walaupun demikian, nyatanya banyak masyarakat Indonesia yang tidak gemar membaca. Minat membaca dapat dipengaruhi oleh tersedianya sarana membaca di lingkungan sekitar. Pemerintah telah memberikan perhatian khusus pada perpustakaan hingga telah mengeluarkan undang-undang terkait, namun nyatanya perpustakaan masih sepi dikunjungi. Bangunan perpustakaan yang telah ada sekarang ini terkesan kaku dan formal, lengkap dengan segala peraturan yang wajib ditaati hanya untuk masuk ke dalam bangunan tersebut. Padahal sejatinya peprustakaan adalah suatu ruang publik yang seharusnya mudah diakses seluruh kalangan masyarakat. Ruang publik merupakan suatu fasilitas penting bagi masyarakat dalam suatu wilayah. Berbagai keuntungan dapat diberikan oleh ruang publik, baik dari segi sosial, ekonomi, maupun lingkungan. Bagi masyarakat, ruang publik dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan kegiatan sosial yang mudah diakses oleh seluruh kalangan masyarakat. Ruang publik berbentuk taman, selain dapat menjadi sarana rekreasi masyarakat, juga dapat memberikan kontribusi positif pada lingkungan sebagai ruang terbuka hijau. Sebuah perpustakaan dapat didesain menarik dengan memberikannya fasilitas berupa taman sebagai ruang publik yang dapat digunakan sebagai aktivitas sosial masyarakat maupun sebagai fasilitas penunjang kegiatan perpustakaan itu sendiri. Dengan demikian, diharapkan masyarakat yang semula mengunjungi taman dengan niatan untuk melakukan aktivitas sosial, dapat diarahkan agar tertarik untuk membaca melalui interverensi secara arsitektural dengan penataan landscape.

Reading is a significant activity in the process of obtaining information. In this era where information stream can circulate quickly, one have to refine and sort out the information they get. Reading is a key factor in the process of obtaining this information. Nevertheless, there are many Indonesian who aren�t fond of reading. Interest in reading can be affected by the availability of the reading facility in the surrounding environment. Although goverment has paid much attention to the library as far as issuing a law concerned, the libraries are still lack of visitors. The recent library building seems too stiff and formal, coupled with every strict rules that have to be obeyed just for visiting the said building. Although in the essence, library is a public space meant to be easily accessed by all layers of society. Public space is a substansial facility for society in every region. There are plenty advantages that can be sought from public space, from social advantages as well as economic and environmental advantages. In the hands of society, public space can be used as facility to hold social activity that can be easily accessed by people. Public space, in the form of a park, in addition to be a recreation facility to people, can also give positive contribution to environment as green open space. A library can be designed atrractively by giving them an additional facility such as park as a public space that can be used for social activity by people or as a facility to support the activity of the said library. Therefore, it is hoped that people who initially goes to visit the park only for social activities can be guided to be interested in reading book through architectural interaction with landscape design.

Kata Kunci : Landscape, Architecture, Public Space, Park, Sleman

  1. S1-2019-378739-abstract.pdf  
  2. S1-2019-378739-bibliography.pdf  
  3. S1-2019-378739-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2019-378739-title.pdf