Laporkan Masalah

ANALISIS GAP KRITIS PENYEBERANG JALAN DI JALAN URIP SUMOHARJO YOGYAKARTA

VIRA NINGRUM P, Dr. Eng. M. Zudhy Irawan, S.T., M.T.;Dr. Ir. Dewanti, M.S.

2019 | Tesis | Magister Sistem dan Teknik Transportasi

Jalan Urip Sumoharjo Yogyakarta terdiri dari empat lajur satu arah tidak terbagi. Jalan tersebut memiliki fasilitas penyeberangan jalan berupa pelican crossing yang berada di depan Gardena Departement Store. Arus lalu lintas kendaraan yang menerus dan adanya parkir on street menyebabkan pejalan kaki harus berhati-hati saat menyeberang karena memiliki resiko paling tinggi saat terjadi kecelakaan. Untuk itu tujuan penelitian ini mengetahui fasilitas penyeberang jalan yang sesuai dengan kondisi Jalan Urip Sumoharjo Yogyakarta. Gap kritis dapat digunakan untuk mengukur peluang menyeberang jalan dengan aman. Analisis gap kritis pada penelitian ini menggunakan Metode Raff dan analisis fasilitas penyeberang jalan berdasarkan Pd 03-2017 tentang Perencanaan Teknis Fasilitas Pejalan Kaki yang dikeluarkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dan Pedoman Pemilihan Fasilitas Pejalan Kaki yang dikeluarkan oleh The New Zealand Transport Agency. Data primer diperoleh dari survei di lapangan, sedangkan data sekunder diperoleh dari penelitian-penelitian terdahulu dan data pemerintah. Survei dilakukan pada jam puncak sebagai acuan dalam perencanaan fasilitas penyeberangan jalan. Hasil penelitian mengenai karakteristik penyeberang jalan antara lain volume penyeberang terbanyak terjadi pada sore hari, kecepatan rata-rata menyeberang sebesar 1,05 m/det dan lama waktu tunggu terbanyak pada rentang waktu 4-8 detik. Analisis gap kritis dengan Metode Raff untuk penyeberang jalan laki-laki sebesar 4,46 detik dan penyeberang jalan perempuan sebesar 4,42 detik. Nilai gap kritis yang digunakan untuk perhitungan peluang yaitu 4,46 detik. Fasilitas penyeberang jalan tidak terpenuhi berdasarkan perhitungan peluang. Analisis fasilitas penyeberang jalan berdasarkan Pd 03-2017 yaitu pelican crossing dengan lapak tunggu. Pedoman Pemilihan Fasilitas Pejalan Kaki yang dikeluarkan oleh The New Zealand Transport Agency juga merekomendasikan pelican crossing dengan ditambah perangkat lain yang mendukung seperti median dan kerb apabila lebar jalan memenuhi. Hasil wawancara penyeberang jalan menunjukkan bahwa sebagian besar penyeberang jalan tidak mengetahui adanya tombol pelican crossing. Pelican crossing tidak terawat dan rusak membuat penyeberang jalan tidak bisa menggunakannya. Usulan untuk fasilitas penyeberangan yaitu perlu adanya optimalisasi fasilitas penyeberangan yang ada dengan perbaikan fasilitas dan sosialiasasi pemerintah.

Urip Sumoharjo street in Yogyakarta consists four undivided one way lanes. The road has a crossing facility in the form of pelican crossing near Gardena Department Store. Continuous traffic flow and on-street parking put the pedestrians at the highest risk when an accident occurs so they have to be careful while crossing the street. For this reason, the purpose of this research is to know the road crossing facilities qualified with the conditions of Urip Sumoharjo street in Yogyakarta. Critical gaps can be used to measure opportunities to cross the road safely. The analysis used in this study is the Raff Method and analysis of pedestrian facilities based on Pd 03-2017 concerning Technical Planning for Pedestrian Facilities issued by the Ministry of Public Works and Public Housing and the Guidelines for Selecting Pedestrian Facilities issued by The New Zealand Transport Agency. Primary data is obtained from surveys in the field, while secondary data are obtained from previous studies and government data. The survey was conducted at peak hours as a reference in planning crossing facilities. The results of research on the characteristics of pedestrians showed that the highest volume of pedestrians in the afternoon, the average crossing speed was 1.05 m / s and the longest waiting time was with in 4-8 seconds time span. Critical gap analysis using the Raff Method for male pedestrian are 4.46 seconds and female pedestrians are 4.42 seconds. The critical gap value used for calculating odds is 4.46 seconds. Crossing facilities are not qualified based on the opportunity calculations. Analysis of pedestrian facilities based on Pd 03-2017 recommended the use of pelican crossing with waiting stall. The Guidelines for Selection of Pedestrian Facilities issued by The New Zealand Transport Agency also recommened the use of pelican crossing with other supporting devices such as median and curb when the width of the road meets. Interviews of road crossers indicated that most pedestrians did not know of a pelican crossing button. Pelican crossing is poorly maintained and damaged, making crossing roads unable to use it. The proposal for crossing facilities is the need for optimization of existing crossing facilities by improving facilities and government socialization.

Kata Kunci : Pelican Crossing, Gap Kritis, Fasilitas Penyeberangan Jalan

  1. S2-2019-419494-abstract.pdf  
  2. S2-2019-419494-bibliography.pdf  
  3. S2-2019-419494-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2019-419494-title.pdf