Laporkan Masalah

Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) dengan Pendekatan Teori Ecomimicry

FADHILA NEURITASARI RAHMAN, Diananta Pramitasari, S.T., M.Eng., Ph.D.

2019 | Skripsi | S1 ARSITEKTUR

Di Indonesia, laju deforestasi terjadi dengan kecepatan tinggi. Sejak tahun 2001 hingga 2015, 89% lahan hijau mengalami deforestasi permanen yang disebabkan oleh urbanisasi dan alih fungsi lahan hijau. Pada konteks yang lebih luas, urbanisasi telah mengubah gaya hidup masyarakat Indonesia yang semula banyak melibatkan alam dalam kehidupannya sehari-hari, menjadi semakin jauh. Termasuk kehidupan anak-anak yang tinggal di kota-kota besar. Kesempatan anak-anak ini untuk berinteraksi dengan alam sekitar semakin terbatas, dan pada skala yang lebih ekstrim, dapat menjadi sesuatu yang "asing" bagi mereka. Arsitektur adalah salah satu keilmuan yang dapat menjadi jalan tengah bagi kondisi di atas, jika dilakukan dengan benar. Pada proposal Tugas Akhir ini akan dibahas bagaimana cara mencari jalan tengah untuk memperbaiki kondisi lingkungan, sekaligus mengenalkan konep ekosistem kepada anak-anak yang kurang beruntung (dalam artian tidak dapat berinteraksi dengan alam seperti anak-anak pada generasi orangtuanya) dengan mengolah ruang yang tersedia di lingkungan urban. Dengan pendekatan ecomimicry, yaitu cabang keilmuan yang mempelajari dan menerapkan sistem yang terjadi di lingkungan alami, diharapkan arsitektur dapat menjadi jalan tengah untuk semua kebutuhan: manusia, lingkungan, dan juga alam di sekitarnya.

In Indonesia, deforestation occurs at an alarming rate. From 2001 to 2015, 89% of Indonesian green land had experienced permanent deforestation caused by urbanization and the conversion of green land. In a broader context, urbanization has changed the lifestyle of the people who initially involved nature in their daily lives, becoming increasingly distant. This includes the lives of children living in big cities. The opportunity for these children to interact with the environment is rapidly decreasing, and on a more extreme scale, nature can be something "strange" for them. Architecture is one of the studies that can be a mediator for the conditions above if done correctly. In this Final Project proposal, we will discuss how to find the solution to improve environmental conditions while introducing the concept of ecosystems to disadvantaged children (in the sense that they cannot interact with nature such as children in their parents' generation) by processing the space available in the urban environment. With the eco-mimicry approach, which is a scientific branch that studies and applies systems that occur in natural environments, it is expected that architecture can become a middle ground for all needs: humans, the environment, and also the nature around it.

Kata Kunci : Deforestasi, Ecomimicry, Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) / Deforestation, Ecomimicry, Integrated Child Friendly Public Space

  1. S1-2019-384782-abstract.pdf  
  2. S1-2019-384782-bibliography.pdf  
  3. S1-2019-384782-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2019-384782-title.pdf