Laporkan Masalah

Gratitude Cognitive Behavior Therapy untuk Meningkatkan Posttraumatic Growth pada Remaja dari Keluarga Bercerai

ROISATUN LUTFIA P, Dr. Muhana Sofiati Utami, M.S., Psikolog

2019 | Tesis | MAGISTER PSIKOLOGI PROFESI

Perceraian orangtua merupakan pengalaman traumatis yang dapat menghambat pertumbuhan psikologis remaja. Hal ini membuat remaja yang berasal dari keluarga bercerai lebih rentan terhadap psikopatologi serta memiliki self-esteem dan kepuasan hidup yang lebih rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas Gratitude Cognitive Behavioral Therapy (G-CBT) untuk meningkatkan posttraumatic growth remaja dari keluarga bercerai. Penelitian ini dilakukan dalam rancangan penelitian small-n A-B-A. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah Skala Posttraumatic Growth, Skala Bersyukur Versi Indonesia, dan Checklist harian posttraumatic growth. Hasil analisis menunjukan bahwa G-CBT dapat meningkatkan posttraumatic growth serta kebersyukuran pada remaja dari keluarga bercerai.

Parental divorced is a traumatic event that can hinder psychological growth of adolescents. This traumatic event make them susceptible to psychopathologies and have lower self-esteem and life satiscation. This study aims to examine the effectiveness of Gratitude Cognitive Behavior Therapy (G-CBT) in improving the posttraumatic growth of adolescents from divorced family. The experiment was conducted in small-n A-B-A design. The participants of this study were five female adolescents from divorced family. Measurement was taken using Posttraumatic Growth Scale, Gratitude Scale Indonesian Version, and daily checklist of posttraumatic growth. Analysis on the measurements shows that G-CBT could improve posttraumatic growth as well as gratitude.

Kata Kunci : G-CBT, remaja, keluarga bercerai, posttraumatic growth

  1. S2-2019-403956-abstract.pdf  
  2. S2-2019-403956-bibliography.pdf  
  3. S2-2019-403956-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2019-403956-title.pdf