Akurasi dan Keberterimaan Pelafalan Vokal Belakang Bahasa Inggris oleh Mahasiswa Indonesia: Studi Kasus Mahasiswa Prodi Bahasa Inggris, IKIP Budi Utomo Malang
RIZKY FITRI LESTARI, Dr. Tofan Dwi Hardjanto, M.A.
2019 | Tesis | MAGISTER LINGUISTIKPelafalan dapat diartikan sebagai suatu cara seseorang maupun kelompok dalam mengucapkan suatu kata. Sebagai calon pendidik, para mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Inggris dituntut untuk memiliki kemampuan pelafalan yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tingkat akurasi bunyi vokal belakang dalam bahasa Inggris oleh mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Inggris IKIP Budi Utomo Malang. Pendekatan penelitian metodologis yang digunakan adalah metode campuran. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik rekam menggunakan 25 kata dan kalimat yang ditanyakan kepada 21 mahasiswa. Kualitas vokal diukur menggunakan program PRAAT dan dibandingkan dengan pengucapan penutur Jati. Hasil pertama; pengukuran tingkat akurasi berdasarkan nilai forman menunjukkan bahwa fonem vocal belakang madya memiliki nilai akurasi terendah di kedua sesi, dengan nilai masing-masing 17% dan 8%. Selanjutnya, dengan membandingkan rata-rata akurasi dari kedua sesi menggunakan Paired Samples t-Test ditemukan bahwa perlakuan perbedaan di kedua sesi memiliki pengaruh kuat pada fluktuasi nilai F1 dan F2 untuk setiap vokal belakang. Hasil kedua; dari pengukuran keberterimaan ujaran oleh penutur Jati dan non-Jati, ditemukan adanya kesamaan, yaitu nilai terendah mengacu pada fonem fonem vokal belakang madya tersebut, dan menunjukkan peningkatan nilai pada sesi kedua. Hasil terakhir menunjukkan bahwa dari seluruh kata yang mengandung vokal belakang diucapkan secara akurat sesuai dengan transkripsi fonetik sebesar 9%, sedangkan pengucapan tak akurat yang memunculkan makna baru ditemukan muncul sebanyak 3%. Pelafalan tidak akurat tersebut mayoritas disebabkan oleh overgeneralization spelling baik pada taraf interlanguage maupun intralanguage. Implikasi dari penelitian berikut ialah bahwa pelafalan tidak akurat dipengaruhi oleh bahasa pertama pembelajar, sehingga dalam mengajar pengucapan kepada pembelajar bahasa Inggris yang berbahasa ibu bahasa Jawa hal tersebut harus diperhitungkan.
Pronunciation can be interpreted as a way of a person or group to say a word. As prospective educators, students of English Education Department are required to have a qualified pronunciation ability.This research aims to describe the accuracy of English back vowel sounds by students of English Education Department IKIP Budi Utomo Malang who speak Javanese for their first language. The methodological research approach used is mixed method. Data collection techniques were performed by recording techniques using 25 words and sentences asked to 21 students. Records are measured using PRAAT programs and compared with the English native speaker's pronunciation. The first result, from measuring the accuracy by looking at the formant shows that the third back vowel has the lowest accuracy value in both session, with values of 17% and 8% respectively. Furthermore, by comparing the means of accuracy from both session using Paired Samples t-Test it is found that the difference treatment in both sessions had strong influence on the fluctuations of F1 and F2 values for each back vowel. The second result, from measuring the acceptability of speech by the English native speakers and English lecturers, it is found that there are similarities between the two, ie the lowest value refers to the fonem that middle back vowel, and indicates an increase in the value from the first to the second session. The last result shows that the inacurate pronunciation which gives rise to new meaning is found to appear as much as 32%. The majority of inaccurate pronunciation is caused by overgeneralization spelling at both interlanguage and intralanguage levels. The implication of the following research is that inaccurate pronunciation is influenced by the learner's first language, so in teaching pronunciation to EFL learners who speak Javanese as their mother tongue, this must be taken into account.
Kata Kunci : vokal belakang bahasa Inggris, akurasi, pelafalan, persepsi, program PRAAT