Laporkan Masalah

Sistem Pengukuran Mutu Pelayanan Penyakit Hipertensi Dalam Evaluasi Cakupan Efektif Jaminan Kesehatan Nasional

HANEVI DJASRI, Prof. dr. Adi Utarini, MSc, MPH, PhD; Prof. dr. Laksono Trisnantoro, MSc, PhD

2019 | Disertasi | DOKTOR ILMU KEDOKTERAN DAN KESEHATAN

Latar belakang: Salah satu upaya monitoring dan evaluasi program Universal Health Coverage (UHC) adalah dengan mengukur cakupan efektif, yaitu mengukur seberapa banyak penduduk dengan penyakit tertentu yang telah mendapatkan pelayanan kesehatan dengan mutu yang baik. Pada saat ini belum diketahui bagaimana cara mengukur cakupan efektif menggunakan data yang tersedia dalam sistem Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di Indonesia, termasuk untuk pelayanan hipertensi. Hipertensi menjadi prioritas karena menjadi risiko utama munculnya berbagai penyakit kardiovasukular yang membebani pelayanan dan pembiayaan dalam JKN. Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mengukur dan mengembangkan sistem pengkuran cakupan efektif pada pelayanan hipertensi. Metode: Penelitian aksi (action research) yang terdiri dari 5 tahap penelitian yang terbagi dalam 2 bagian penelitian. Penelitian bagian pertama adalah tahap menetapkan indikator yang dapat digunakan untuk mengukur mutu pelayanan klinis hipertensi menggunakan metode modifikasi Delphi berdasarkan daftar calon indikator yang diperoleh dari scoping review. Penelitian bagian kedua adalah tahapan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi tindakan dalam bentuk pengukuran cakupan kepesertaan, cakupan pelayanan dan cakupan efektif pelayanan hipertensi. Pengukuran dilakukan melalui telaah 1.980 data responden Health and Demography Surveillance System (HDSS) Sleman, 930 kunjungan ke rumah responden, 61 kunjungan ke fasilitas pelayanan kesehatan, dan audit klinis terhadap 398 rekam medis. Analisis deskriptif digunakan untuk menggambarkan pencapaian indikator mutu dan cakupan efektif. Penelitian ditutup dengan tahap kelima yaitu analisis pembelajaran untuk pengembangan sistem pengukuran cakupan efektif dalam monitoring dan evaluasi UHC. Hasil: Penelitian ini berhasil mengidentifikasi 47 artikel dan 140 indikator mutu pelayanan hipertensi. 15 indikator terpilih berdasarkan konsensus panel ahli. Sumber data utama yang dapat digunakan dalam pengukuran mutu pelayanan hipertensi adalah data rekam medis. Cakupan kepesertaan JKN pada responden HDSS Sleman yang menderita hipertensi sebesar 88%, cakupan pelayanan sebesar 84% dan cakupan efektif terkontrolnya tekanan darah <=130/80 mmHg sebesar 23,9%. Berbagai aspek teknis operasional yang diperlukan dalam pengembangan sistem pengukuran cakupan efektif telah teridentifikasi dalam penelitian ini. Kesimpulan: Cakupan kepesertaan JKN dan cakupan pelayanan bagi penderita hipertensi pada responden penelitian sudah baik, namun cakupan efektif secara umum masih rendah. Perlu ada upaya pengembangan sistem pengukuran efektif pelayanan hipertensi.

Background: Measuring effective coverage is an important activity in the monitoring and evaluation of Universal health coverage (UHC), i.e. to demonstrate how many people with certain diseases actually receive good quality of care. This information is not yet available in the Indonesian National Health Insurance (JKN) system, including for hypertension, a major risk for various cardio vascular diseases that burdens healthcare and financing. The objective of the study is to measure and to develop a measurement system for effective coverage of hypertension care. Method: Action research divided into two parts. The first part was applying a Delphi modification method to diagnose indicators that can be used to measure quality of hypertension care base on list of prospective indicators obtained from scoping review. The second part is planning, implementing and evaluating actions to measure JKN participation coverage, service coverage and effective coverage of hypertension care. Data were obtained from examining 1,980 respondents available in the Sleman's Health and Demography Surveillance System (HDSS), followed by home visits to 930 respondents, 61 visits to health care facilities, and clinical audit of 398 clinical records drawn from the health care facilities. Descriptive analysis was used to describe the achievement of quality indicators and effective coverage. Finally, the study ended with a synthesis of an effective coverage measurement system in UHC monitoring and evaluation. Results: This study identified 47 articles and 140 quality indicators for hypertension care. Fifteen indicators were selected based on the expert panel consensus. The main data source used to measure healthcare quality for hypertension was medical record. JKN membership coverage in Sleman HDSS respondents with hypertension is 88%, service coverage is 84%, and controlled blood pressure <=130 / 80 mmHg is 23.9%. Various operational technical aspects needed in the development of effective coverage measurement systems have been identified in this study. Conclusion: JKN membership coverage and service coverage for hypertensive patients in the study respondents are good, but effective coverage is generally still low. There needs to be an effort to develop an effective measurement system for the service of hypertension.

Kata Kunci : universal health coverage, cakupan efektif, mutu pelayanan, penyakit hipertensi

  1. S3-2019-370830-abstract.pdf  
  2. S3-2019-370830-bibliography.pdf  
  3. S3-2019-370830-tableofcontent.pdf  
  4. S3-2019-370830-title.pdf