Laporkan Masalah

PENGARUH PENGEMBANGAN WISATA DI TAMAN HUTAN RAYA IR. H. DJUANDA TERHADAP DINAMIKA TUTUPAN/PENGGUNAAN LAHAN

RIZKY PURNAMA, Dr. Ir. Lies Rahayu Wijayanti Faida, M.P; Dr. Hero Marhaento, S.Hut., M.Si.

2019 | Tesis | MAGISTER ILMU KEHUTANAN

Taman Hutan Raya (Tahura) Ir H. Djuanda memiliki banyak keanekaragaman hayati, kekhasan bentang alam dan objek wisata sejarah yang telah dimanfaatkan untuk pengembangan atraksi wisata alam. Hal tersebut berdampak terhadap kondisi Tahura Ir. H. Djuanda yang setiap tahunnya cenderung mengalami perubahan penggunaan lahan, penurunan kualitas lingkungan dan keanekaragaman hayati akibat dari pengembangan dan penambahan infrastruktur penunjang kegiatan wisata alam. Berdasarkan hal tersebut dibutuhkan analisis pengembangan wisata alam dan perubahan penggunaan lahan yang terjadi di Tahura Ir. H. Djuanda yang bertujuan untuk mengetahui perkembangan wisata alam dan pengaruhnya terhadap perubahan penggunaan lahan Tahura Ir. H. Djuanda. Analisis perubahan penggunaan/tutupan lahan selama periode 2007-2017 diukur dengan menggunakan metode Post-clasification Comparison. Data tutupan/penggunaan lahan diperoleh dari data citra satelit Google Earth tahun 2007, 2013, dan 2017. Analisis pengembangan pariwisata dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Analisis pengaruh pengembangan wisata alam terhadap perubahan tutupan/penggunaan lahan dijelaskan secara deskriptif menggunakan analisis kesenjangan dengan cara mengidentifikasi hubungan perubahan tutupan/penggunaan lahan dan luasan pengembangan atraksi wisata di Tahura Ir. H. Djuanda. Hasil penelitian menunjukan bahwa pariwisata di Tahura Ir. H. Djuanda mengalami perkembangan seiring dengan perubahan dan penataan blok pengelolaan kawasan yang berdampak pada perubahan tutupan/penggunaan lahan. Pengembangan wisata tersebut terbagi kedalam tiga kelas pengembangan yaitu, tinggi, sedang, dan rendah. Berdasarkan pembagian kelas pengembangan atraksi wisata alam tersebut dapat diketahui bahwa, peningkatan luasan lahan terbangun hanya dialami oleh kelas pengembangan sedang dan tinggi yaitu, masing-masing sebesar 5,98 % dan 0,33 %. Selanjutnya, atraksi wisata alam yang masuk kedalam kelas pengembangan tinggi berpeluang besar mempengaruhi degradasi dan penurunan luasan tutupan/penggunaan lahan hutan sebesar 9,38% dalam kurun waktu antara 2007-2017. Penurunan luasan hutan tersebut, lebih rendah jika dibandingkan dengan kelas pengembangan atraksi wisata alam sedang yang hanya 5,27 % dan kelas pengembangan rendah yang justru mengalami peningkatan luasan sebesar 1,12 %.

landscape and historical tourism objects that have been utilized for the development of natural tourist attractions. This has an impact on the condition of Tahura Ir. H. Djuanda, which tends to changes in land use annually, decreases the quality of the environment and biodiversity that the result from the development and addition of infrastructure to support natural tourism activities. Based on this, an analysis of the development of natural tourism and land use changes that occur in Tahura Ir. H. Djuanda which aims to determine the development of natural tourism and its influence on changes in land use Tahura Ir. H. Djuanda. Analysis of changes in land use / cover during the 2007-2017 period was measured using Post-clasification Comparison Method. Data on cover / land use was obtained from Google Earth satellite image data in 2007, 2013, and 2017. Analysis of tourism development was carried out using quantitative descriptive methods. Analysis of the influence of natural tourism development on land cover / land use changes is explained descriptively using gap analysis by identifying the relationship of changes in cover / land use and the extent of tourist attraction development in Tahura Ir. H. Djuanda. The results of the study show that tourism in Tahura Ir. H. Djuanda experienced developments along with the changes and structuring of regional management blocks which had an impact on changes in land cover / use. The tourism development is divided into three development classes, namely, high, medium and low. Based on the class division of development of natural tourist attractions, it can be seen that, the increase in built-up area is only experienced by the medium and high development classes, respectively about 5,98% and 0,33%. Furthermore, natural tourist attractions that are included in the high development class have a great chance of affecting degradation and a decrease in the area of forest land use / cover by 9,38% in the period between 2007-2017. The decrease in forest area was lower compared to the development class for medium natural attractions which was only 5,27% and the low development class which actually increased by 1,12%.

Kata Kunci : Land cover, Tourism, Ir. H. Djuanda Forest Park

  1. S2-2019-418507-abstract.pdf  
  2. S2-2019-418507-bibliography.pdf  
  3. S2-2019-418507-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2019-418507-title.pdf