KONSEPTUALISASI NEGARA MENURUT MASYARAKAT DESA GOLO LIJUN, MANGGARAI TIMUR-NTT: KAJIAN METAFORA KONSEPTUAL, KATEGORISASI, FRAME DAN PROTOTIPE
YOHANES SETIAWAN DA, Dr. Sailal Arimi, S.S., M. Hum
2019 | Tesis | MAGISTER LINGUISTIKKonseptualisasi merupakan basis tindakan dan respon manusia dalam kehidupan sosial. Maka konseptualisasi sekelompok masyarakat terhadap konsep negara bisa menyediakan penjelasan mengenai bagaimana mereka berpikir, bertindak dan akhirnya hidup dalam sebuah institusi negara. Penelitian ini merupakan penelitian dalam lingkup kajian linguistik kognitif yang berupaya menelusuri konseptualisasi masyarakat mengenai negara. Konsep metafora konseptual dipakai sebagai pisau bedah untuk membongkar bagaimana kognisi masyarakat terhadap relasi antara masyarakat dan pemerintah. Penelitian ini bertujuan menelusuri bagaimana konseptualisasi negara sebagai sebuah entitas abstrak dipahami secara kognitif melalui ungkapan-ungkapan metaforis serta fenomena sosial yang muncul berbasis konseptualisasi ini. Untuk mencapai tujuan ini, peneliti melakukan sebuah penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan etnografis (metode wawancara dan observasi) dalam memeroleh data narasi di Desa Golo Lijun, sebuah desa di Kabupaten Manggarai Timur, Flores yang terletak di tapal batas dua kabupaten; Manggarai Timur dan Ngada. Data narasi yang diperoleh kemudian direduksi menjadi pernyataan-pernyataan metaforis yang mengonseptualisasikan negara. Analisis yang lebih mendalam kemudian dilakukan untuk menelusuri kerangka konseptualisasi dan relevansinya dengan fenomena sosial yang muncul pada masyarakat Desa Golo Lijun. Penelitian ini menunjukkan bahwa masyarakat Desa Golo Lijun memahami negara dalam konsep metaforis keluarga. Pemerintah sebagai ema (bapak) dan masyarakat sebagai roeng (anak-anak). Konsep keluarga yang lebih konkret dipakai untuk memahami konsep negara yang lebih abstrak. Relasi antara pemerintah dan masyarakat dipahami dalam konsep relasi antara orangtua dan anak. karenanya pembangunan dimaknai sebagai perwujudan kasih sayang antara pemerintah (orangtua) terhadap anak-anak (masyarakat). pembangunan yang timpang serta kebijakan politik yang tidak mengakomodir kebutuhan masyarakat akan pengakuan sosial pada gilirannya memunculkan ketidakpuasan di kalangan sebagian masyarakat serta memicu konflik di wilayah desa perbatasan antar kabupaten. Sementara itu, Konteks-konteks historis-kultural serta sosial menjadi dasar yang memicu munculnya konseptualisasi mengenai negara. Adapun beberapa karakteristik konseptualisasi metaforis negara menurut masyarakat Desa Golo Lijun, yakni berupa konseptualisasi berdasarkan peran, pengalaman yang dilakukan oleh tubuh, sifat dan pengalaman spasial. Kerangka kognisi ini kemudian dapat dilihat manifestasinya berupa bukti etnografis dalam beberapa bidang seperti politik, sosial dan budaya.
Conceptualization is the basis of human actions and responses in social life. So the conceptualization of a group of people towards the concept of the state can provide an explanation of how they think, act and ultimately live in a state institution. This research is a research within the scope of cognitive linguistic studies that seeks to trace the conceptualization of society regarding the state. The concept of conceptual metaphor is used as a scalpel to dismantle how people's cognition shapes the relations between society and government. This study aims to explore how the conceptualization of the state as an abstract entity is understood cognitively through metaphorical expressions and emerging social phenomena based on this conceptualization. To achieve this goal, the researcher conducted a qualitative descriptive study with an ethnographic approach (interview and observation method) in obtaining narrative data in Golo Lijun Village, a village in East Manggarai Regency, Flores which is located on the boundary of the two Regencies; East Manggarai and Ngada. The narrative data obtained is then reduced to metaphorical statements that conceptualize the state. A more in-depth analysis was then carried out to trace the conceptualization framework and its relevance to the social phenomena that emerged in the people of Golo Lijun Village. This research shows that the people of Golo Lijun Village understand the state in the metaphorical concept of the family. The government as ema (bapak) and the community as roeng (children). A more concrete concept of family is used to understand the more abstract state concept. The relationship between government and society is understood in the concept of relations between parents and children. Hence, development is interpreted as an embodiment of affection between the governments (parents) towards children (society). Unequal development and political policies that do not accommodate the needs of the community for social recognition in turn have led to dissatisfaction among some people and triggered conflict in border villages between districts. Meanwhile, historical-cultural and social contexts form the basis that triggers the emergence of conceptualizations regarding the state. As for some characteristics of the metaphorical conceptualization of the state according to the people of Golo Lijun Village, namely in the form of conceptualization based on roles, experiences carried out by the body, nature and spatial experience. This framework of cognition can then be seen as manifestations of ethnographic evidence in several fields such as politics, social and culture.
Kata Kunci : metafora konseptual, negara, keluarga, golo lijun