PENGARUH PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI 48 KABUPATEN TERTINGGAL DI KAWASAN TIMUR INDONESIA

MUGI SETIAWATI, Laksmi Yustika Devi, S.P.,M.Si. Ph.D.

2019 | Tugas Akhir | D3 EKONOMIKA TERAPAN

Salah satu agenda penting pembangunan yang tercantum dalam Nawacita adalah pembangunan kabupaten tertinggal. Pembangunan daerah tertinggal dilakukan melalui beberapa program yang dimiliki oleh Kementerian Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi. Salah satu program yang mendukung dientaskannya kabupaten tertinggal adalah Program Pengembangan Sarana dan Prasarana Melalui Instrumen Percepatan Pembangunan Infrastruktur Pedesaan Daerah Tertinggal. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui analisis pengaruh infrastruktur khususnya infrastruktur ekonomi dan sosial terhadap pertumbuhan ekonomi 48 kabupaten tertinggal di Kawasan Timur Indonesia (KTI). Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa data panel 48 kabupaten tertinggal di KTI untuk periode tiga tahun (2015, 2016, dan 2017) dengan data semesteran. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi data panel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fixed effect model merupakan model terbaik yang menunjukkan bahwa infrastruktur sosial (kesehatan dan pendidikan) berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi sehingga dapat membantu kabupaten tertinggal menjadi kabupaten yang lebih terbuka dan mampu berinteraksi dengan kabupaten lain atau dalam istilahnya “dunia luar” sehingga akses ke semua faktor produksi semakin mudah untuk dijangkau. Sedangkan infrastruktur ekonomi berupa panjang jalan memiliki pengaruh negatif terhadap pertumbuhan ekonomi. Berdasarkan hasil penelitian, disampaikan saran berupa perlunya dilakukan penelitian dalam jangka panjang, karena manfaat nyata dari pembangunan infrastruktur jalan tidak dapat dilihat secara instan. Selain itu, program pengembangan sarana dan prasarana melalui instrumen percepatan pembangunan infrastruktur pedesaan daerah tertinggal ternyata cukup berhasil mencapai tujuannya untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Dengan berdasarkan hasil tersebut, sekiranya program tersebut dapat diteruskan pada periode selanjutnya supaya semakin banyak daerah tertinggal yang dapat dientaskan

One of the important development agendas listed in Nawacita is the development of underdeveloped districts. Development of underdeveloped areas is carried out through several programs under by the Ministry of Village, Disadvantaged Regions and Transmigration. One program that supports the alleviation of underdeveloped districts is the Infrastructure Development Program through Infrastructure Development Acceleration Instrument of Rural Underdeveloped Areas. This research conducted to analyze the influence of infrastructure, especially economic and social infrastructure on the economic growth of 48 underdeveloped districts in Eastern Indonesia Region. This study uses secondary data in the form of panel data from 48 underdeveloped districts in Eastern Indonesia Region for a period of three years (2015, 2016, and 2017) with semester data. The analysis technique used is panel data regression. The results show that fixed effect model. Variables of social infrastructure (health and education) have positive impacts on economic growth. The social infrastructure could help underdeveloped districts to become more open and able to interact with other districts or the "outside world" so that access to all production factors are easier to reach. Meanwhile economic infrastructure in the form of road length has a negative influence on economic growth. Based on the results of the study, it suggested that the form of research be carried out in the long term, because the real benefits of road infrastructure development cannot be seen instantly. In addition, the development of infrastructure through the Infrastructure Development Acceleration Instrument of Rural Underdeveloped Areas turn out to be quite successful in achieving its objectives to increase economic growth. The program should be continued in the next period so that more disadvantaged areas can be improved.

Kata Kunci : daerah tertinggal, data panel, infrastruktur ekonomi, infrastruktur sosial, pertumbuhan ekonomi / economic growth, economic infrastructure, panel data, social infrastructure, underdeveloped regions