Distingsi Manusia dan Hewan Nonmanusia dalam Membentuk Konsep Perempuan
Ni Nyoman Oktaria Asmarani, Dr. Septiana Dwiputri Maharani
2019 | Skripsi | S1 FILSAFATPenelitian ini dilatarbelakangi oleh kategori "hewan" dan "manusia" yang diciptakan oleh manusia dan dengannya, timbul batas antara kategori satu dengan yang lainnya. Hewan dianggap sebagai makhluk yang berkekurangan atribut-atribut yang secara unik dimiliki oleh manusia. Di sisi lain, dalam sejarah, manusia secara umum selalu ditandai sebagai laki-laki dan perempuan selalu didekatkan dengan hewan. Laki-laki lekat dengan rasio dan perempuan lekat dengan emosi. Atas latar belakang tersebut, penelitian ini memiliki tiga tujuan. Pertama, mendeskripsikan gagasan tentang distingsi manusia dan hewan nonmanusia yang membentuk konsep tentang manusia. Kedua, menganalisis secara historis-aktual pengaruh dari konsep tentang manusia bagi perempuan. Ketiga, memberikan tinjauan kritis terkait konsep manusia yang justru menciptakan distingsi antara laki-laki dan perempuan. Penelitian ini menggunakan model penelitian sistematis-refleksif tentang bagaimana teori-teori gender memandang distingsi manusia dan hewan. Distingsi manusia dan hewan nonmanusia menjadi objek material penelitian sedangkan objek formal yang digunakan adalah berbagai teori gender. Hasil penelitian ini dapat ditarik menjadi tiga kesimpulan. Pertama, distingsi manusia dan hewan nonmanusia membentuk konsep manusia sebagai makhluk yang berakal dan berbahasa. Kedua, konsep manusia tersebut berpengaruh bagi perempuan dengan lahirnya konsep perempuan yang merupakan negasi dari konsep manusia laki-laki, yakni tidak atau kurang berakal, emosional, dan instingtif. Ketiga, konsep manusia justru menciptakan distingsi antara laki-laki dan perempuan karena atribut kemanusiaan yang utama, yakni pikiran atau akal, lekat dengan karakteristik maskulin. Hewan nonmanusia sekaligus perempuan lalu dilekatkan dengan tubuh karena keberadaan akal mengecualikan kedua makhluk tersebut.
This research is motivated by "human" and "animal" categories that were made by human and from it emerges the boundary between one and another. The animal is considered a creature that lack of human attributes. On the other hand, throughout history, human, in general, is always marked as man and woman is brought closer to the animal. Man is attached to ratios and woman is attached to emotions. This research has three objectives. First, to describe the ideas of the distinction between the human and non-human animal that form the concept of human. Second, to analyze the effects of the concept of human to the woman. Third, to provide a critical reflection to the concept of human which creates a distinction between man and woman. This research is using systematic-reflexive model of how gender theories perceive the distinction of human and non-human animal. Distinction of human and non-human animal is the object of this research while various gender theories are the lens guiding the research. The results of this study can be drawn into three conclusions. First, the distinction between human and non-human animal forms the concept of human as a creature that thinks and has language. Second, the concept of human affects women with the rise of the concept of the woman which is the negation of the concept of a male human, such as less thinking, emotional, and instinctive. Third, the concept of human creates a distinction between man and woman because of the main human attributes, namely mind or reason, attached to masculine characteristics. Non-human animals and women are then attached to the body because the existence of reason excludes these two beings.
Kata Kunci : manusia, hewan nonmanusia, distingsi manusia dan hewan nonmanusia, akal, perempuan