Laporkan Masalah

Bedabul: Adaptasi Kultural Perempuan 'Buruh Liar' di Sengkuang Daok, Kalimantan Barat

SILVIA ACHFALINA, Dr. Laksmi Adriani Savitri, M. Si.

2019 | Skripsi | S1 ANTROPOLOGI BUDAYA

Industri kelapa sawit di desa Sengkuang Daok merupakan industri yang bergerak secara masif. Sebagian besar masyarakat Sengkuang Daok yang dulu bekerja di sektor karet telah berganti ke sektor kelapa sawit. Di masa perubahan ini, perempuan Sengkuang Daok ikut bekerja aktif membantu perekonomian keluarga dengan menjadi buruh liar. Profesi buruh liar ternyata memunculkan permasalahan bagi perempuan di ranah ekonomi, sosial, dan budaya. Permasalahan tersebut membuat perempuan buruh liar secara implisit mengeluh dengan keadaan mereka di masa perubahan ini. Melalui fenomena ini, terlihat perempuan buruh liar tidak dapat secara leluasa mengekspresikan beban yang mereka tanggung selama masa perubahan. Hal ini menimbulkan pertanyaan mengapa beban perempuan Sengkuang Daok bertambah di masa perubahan karet ke kelapa sawit? Apa saja beban perempuan buruh liar di sektor kelapa sawit maupun di rumah tangga mereka? Serta bagaimana perempuan buruh liar melakukan adaptasi di lingkungan sosio/kultural dan lingkaran industri kelapa sawit pada masa perubahan? Penelitian ini dilakukan di desa Sengkuang Daok, Meliau, Kalimantan Barat, pada bulan Januari hingga Maret tahun 2018 dalam masa perubahan karet ke kelapa sawit. Subjek penelitian pada tulisan ini adalah perempuan-perempuan buruh liar di desa Sengkuang Daok. Untuk menjawab pertanyaan tersebut, penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, dengan teknik pengumpulan data observasi partisipatoris dan wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukkan perubahan ekonomi masyarakat, berhubungan dengan munculnya permasalahan di ranah sosial dan kultural yang dialami perempuan buruh liar. Dengan permasalahan-permasalahan sosial maupun kultural yang terjadi, perempuan buruh liar berusaha melakukan tindakan adaptasi dengan caranya sendiri, sehingga mereka tetap bisa mencari nafkah dengan tetap menerapkan nilai-nilai kultural yang tertanam di Sengkuang Daok.

The palm oil industry in the village of Sengkuang Daok is a hugely moving industry. Most of the people from Sengkuang Daok who used to work in the rubber sector have switched to the oil palm sector. During this transition period, Sengkuang Daok women worked actively to help the economy of the family by becoming buruh liar. The profession of buruh liar appears to be a problem for women in the economic, social and cultural field. Because of these problems, woman who became buruh liar are implicitly complaining about their situation during this transition period. Because of this phenomenon, it seems that buruh liar cannot freely express the burden they bear during the transition period. This raises the question why the burden of Sengkuang Daok women increases during the transition from rubber to oil palm? What are the burdens of women who do buruh liar in the oil palm sector and in their household? And how do buruh liar work during the transitional period against resistance in the socio-cultural environment and the oil palm sector? This research was conducted in the village of Sengkuang Daok, Meliau, West Kalimantan, from January to March 2018 during the transition from rubber to oil palm. The subject of the investigation in this document are buruh liar in the village of Sengkuang Daok. To answer these questions, this study uses qualitative research methods, with techniques for collecting participatory observation data and in-depth interviews. The results of the study point to changes in the economy of society, related to the emergence of problems in the social and cultural field of buruh liar class women. With the social and cultural problems that arise, the women of the buruh liar try to carry out resistance actions in their own way so that they can still make a living by applying cultural values embedded in Sengkuang Daok.

Kata Kunci : Perempuan buruh liar, masa perubahan, adaptasi

  1. S1-2019-363545-abstract.pdf  
  2. S1-2019-363545-bibliography.pdf  
  3. S1-2019-363545-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2019-363545-title.pdf