TINJAUAN KRITIS METAETIKA TERHADAP MACHINE ETHICS
WILDHAN RIZQI YOHATAM, Dr. Rizal Mustansyir, M.Hum
2019 | Skripsi | S1 FILSAFATTinjauan kritis metaetika terhadap machine ethics merupakan sebuah usaha baru manusia untuk mengubah sudut pandang manusia dalam melihat bagaimana etika dapat berpindah ke tangan mesin. Mesin yang diberikan etika tentu mempunyai dasar yang kuat untuk dapat menjadi sebuah mesin yang diinginkan oleh penciptanya, maka dari itu dengan berdasarkan sebuah teori artificial moral agents atau dapat disingkat AMA etika mesin ini dapat menjadi sebuah alat yang mutakhir dalam melihat etika dari sudut pandang yang baru. Etika di tangan mesin mempunyai implikasi yang sangat serius dalam perkembangan manusia terutama dalam segi budaya. Etika, moral dan juga nilai yang selama ini dianggap sebagai sebuah usaha-usaha manusia dalam membangun sebuah budaya yang dapat digantikan oleh mesin menjadi hal yang problematis. Fenomena ini kemudian dilihat dengan perspektif metaetika sebagai sebuah perspektif etika yang lebih netral. Penelitian ini merupakan kajian Aksiologi Ilmu, dengan menganalisis etika mesin dam agen moral buatan sebagai objek material dengan menggunakan perspektif metaetika sebagai objek formal. Model penelitian ini merupakan penelitian tentang masalah aktual. Datum yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari sejumlah buku, jurnal ilmiah, video dan pustaka penunjang lainnya. Unsur-unsur metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini merupakan: deskripsi, koherensi, interpretasi, holistik dan heuristika. Unsur-unsur metode tersebut dipilih berdasarkan pada permasalahan yang telah dirumuskan dan digunakan sebagai alat pemecah masalah dari penelitian ini. Langkah yang ditempuh dalam melakukan penelitian ini yaitu dengan mendeskripsikan pengertian etika mesin lalu menganalisis secara kritis menggunakan metaetika. Hasil yang dicapai dalam penelitian ini meliput: pertama, hubungan antara AMA dan machine ethics jika ditinjau dengan metaetika maka machine ethics dapat mencapai tujuannya sebagai explicit ethical agents dengan pesat karena mempunyai dasar etika yang lebih kuat dan fleksibel. Kedua, dengan mengembangkan machine ethics dan AMA dengan teori-teori yang digunakan dalam metaetika seperti: kognitivisme; anti-kognitivisme; realisme moral; anti-realisme moral dan naturalisme maka pengaplikasian etika mesin ke dalam bahasa pemrograman semakin mudah. Metaetika juga melihat perkembangan etika mesin dengan lebih netral dibandingkan etika deskriptif dan etika normatif sehingga dengan melihat perkembangan etika mesin dari sudut pandang metaetika akan menghasilkan pandangan yang lebih netral dan tidak subjektif.
Critical review of metaethics on machine ethics is a new human effort to change the human perspective in seeing how ethics can move into the hands of machines. Machines that are given "ethics" certainly have a strong basis to be able to be a machine desired by their creators, therefore based on an artificial moral agents theory or can be abbreviated as AMA the ethics of this machine can be a cutting edge tool in viewing ethics from a new perspective. Ethics in the hands of machines have very serious implications in human development, especially in terms of culture. Ethics, morals and values that have been considered as human efforts in building a culture that can be replaced by machines are problematic. This phenomenon is then seen from the metaethical perspective as a more neutral ethical perspective. This research is a study of axiology of science, by analyzing machine ethics and artificial moral agents as material objects and using a metaethical perspective as a formal object. This research model is a study of actual problems. The datum used in this study comes from a number of books, scientific journals, videos and other supporting libraries. The elements of the analytical method used in this study are: description, coherence, interpretation, holistic and heuristic. The elements of the method are chosen based on the problems that have been formulated and used as problem solving tools for this study. The steps taken in conducting this research are by describing the notion of machine ethics and then critically analyzing using metaethics. The results achieved in this study include: first, the relationship between AMA and machine ethics if reviewed with metaethics, machine ethics can achieve its objectives as explicit ethical agents rapidly because it has a stronger and more flexible ethical basis. Second, by developing machine ethics and AMA with theories used in metaethics such as: cognitivism; anti-cognitivism; moral realism; moral anti-realism and naturalism, the application of machine ethics to programming languages is getting easier. Metaethics also sees the development of machine ethics as more neutral than descriptive ethics and normative ethics so that looking at the development of machine ethics from a metaethical perspective will produce a more neutral and not subjective view.
Kata Kunci : Etika mesin, agen moral buatan, metaetika, machine ethics, artificial moral agents, metaethics