Laporkan Masalah

PRASASTI HARINJING : TINJAUAN KEMBALI ATAS ISI DAN PALEOGRAFI

Raden Roro Salma Fitri Kusumastuti, Dr. Mimi Savitri, M.A.

2019 | Skripsi | S1 ARKEOLOGI

Prasasti Harinjing adalah prasasti yang ditemukan di wilayah Kediri, Jawa Timur dan saat ini menjadi koleksi Museum Nasional Indonesia, Jakarta dengan nomor inventarisasi D.173. Prasasti ini memuat tiga angka tahun berbeda di dalam satu batu yang utuh. Karenanya, berdasarkan angka tahun yang berbeda tersebut prasasti ini disebut dengan nama Prasasti Harinjing A, Harinjing B, dan Harinjing C. Prasasti ditulis pada keempat sisinya yaitu sisi depan, belakang, kanan, dan kiri. Hasil pembacaan terdahulu oleh para ahli menunjukkan adanya perbedaan khususnya pada bagian angka tahun Prasasti Harinjing A. Angka tahun pada Prasasti Harinjing A adalah angka tahun tertua pada prasasti. Selain permasalahan pada angka tahun, alasan penulisan tiga prasasti dalam satu batu yang utuh juga menjadi hal yang perlu ditelusuri. Kedua permasalahan tersebut dipecahkan dengan melakukan peninjauan kembali atas isi dan paleografi prasasti. Peninjauan kembali dilakukan dengan cara membaca ulang prasasti secara langsung dan menuliskan alih aksara serta alih bahasa. Alih aksara dan alih bahasa yang telah ada sebelumnya dijadikan sebagai acuan dan pembanding untuk melengkapi penelitian ini. Dari penelitian ini ditemukan bahwa perbedaan pembacaan di kalangan para ahli muncul karena adanya penghitungan ulang terhadap unsur-unsur penanggalan yang tertulis pada Prasasti Harinjing A. Sementara itu, alasan penulisan prasasti pada satu batu yang utuh dapat diketahui dengan meninjau keterkaitan isi prasasti dari aspek peristiwa dan tokoh-tokoh yang tertulis dalam prasasti. Peninjauan kembali terhadap Prasasti Harinjing berpeluang untuk menyusun kembali rekonstruksi sejarah Indonesia kuno khususnya dengan memerhatikan wilayah Jawa Timur.

The inscription of Harinjing was founded in Kediri, East Java. Nowadays, this inscription is stored in Museum Nasional Indonesia, Jakarta with the registration number D.173. This inscription contain three different years in a same stone. The stone was incised on the front, back, right, and left side. Because of the different years this inscription also called the inscription of Harinjing A, Harinjing B, and Harinjing C. The previous readings of this inscription indicate the different result especially the digit of years in Harinjing A inscription, the oldest digit of years. Besides a problem on the digit of years, the reason for writing three inscriptions in one stone is also necessary to be find out. Both of these problems will be resolved by reconsidering its content and palaeography. Transliteration from Kawi letters to alphabetical letters and translations from Old Javanese language to Bahasa Indonesia done by reread the inscription. Existing transliteration and translation done by previous researcher still used as a reference for this research. From this research, it is known that the difference on reading digit of years is caused by recalculation of dating element. However, the reason for writing three inscriptions in one stone can be known by identifying events and prominent figures in the inscription. Reconsidering the inscription of Harinjing open up opportunity to do a new reconstruction of ancient Indonesian history, particularly in East Java.

Kata Kunci : prasasti harinjing, tinjauan kembali, epigrafi, paleografi, jawa timur/ inscription of harinjing, reconsidering, paleography,

  1. S1-2019-379778-abstract.pdf  
  2. S1-2019-379778-bibliography.pdf  
  3. S1-2019-379778-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2019-379778-title.pdf