Dampak Pengembangan Kawasan Wisata Alam Bukit Cinta Watu Prahu Terhadap Pendapatan Masyarakat Dan Upaya Peningkatan Kualitas Sumberdaya Hutan
ISNA AULIA L I, Slamet Riyanto, S.Hut., M.Si.
2019 | Tugas Akhir | D3 PENGELOLAAN HUTANPengembangan wisata alam berbasis masyarakat lokal merupakan salah satu bentuk pemanfaatan sumberdaya hutan yang dianggap tidak menimbulkan kerusakan yang besar bagi kawasan, tetapi tetap memberikan manfaat bagi masyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pengembangan kawasan hutan menjadi kawasan wisata alam terhadap pendapatan serta peran masyarakat dalam menjaga dan meningkatkan kualitas sumberdaya hutan. Penelitian ini dilakukan di kawasan wisata alam Bukit Cinta Watu Prahu yang terdapat di desa Gunung Gajah, kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan metode survei, observasi, wawancara, dan dokumentasi. Subyek penelitian ini adalah masyarakat yang terlibat aktif dalam kegiatan wisata, yaitu sejumlah 63 responden. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan dua pendekatan, yaitu pendekatan deskriptif kuantitatif untuk mengetahui pengaruh kegiatan wisata terhadap pendapatan masyarakat dan pendekatan deskriptif kualitatif untuk mengetahui pengaruh kegiatan wisata terhadap upaya peningkatan kualitas sumberdaya hutan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kehadiran kawasan wisata alam Bukit Cinta Watu Prahu dapat menambah sumber pendapatan masyarakat. Dengan bertambahnya sumber pendapatan masyarakat berdampak pada meningkatnya pendapatan masyarakat. Rata-rata pendapatan masyarakat sebelum dikembangkannya wisata alam Bukit Cinta Watu Prahu sebesar Rp 843.960,32. Setelah adanya pengembangan wisata alam Bukit Cinta Watu Prahu rata-rata pendapatan masyarakat meningkat menjadi Rp 2.347.134,92. Hasil dari kegiatan wisata di Bukit Cinta Watu Prahu tersebut memberikan kontribusi yang besar terhadap pendapatan total masyarakat, yaitu sebesar 74,62%. Pengembangan kawasan wisata juga dapat meningkatkan peran serta masyarakat dalam meningkatkan kualitas sumberdaya hutan.
Development of local community-based natural tourism is one form of forest utilization that is considered not to cause significant damage to the natural resources, but still provides benefits to the community. This study aimed to determine the effect of developing forest into tourism areas on income and the role of the community in maintaining and improving the quality of forest resources. This research was conducted in the Bukit Cinta Watu Prahu, one of natural tourist area located in Gunung Gajah, Bayat, Klaten, Central Java. Data collection in this study was conducted by using survey, observation, interview, and documentation methods. The subjects of this research are the people who are actively involved in tourism activities, with a total of 63 respondents. Data analysis in this study uses two approaches, namely quantitative descriptive approach to determine the effect of tourism activities on community income and a qualitative descriptive approach to determine the effect of tourism activities on efforts to improve the quality of forest resources. The results of the study indicate that the presence of the Bukit Cinta Watu Prahu natural tourist area can increase the community's source of income. With increasing sources of income, the community has an impact on increasing community income. The average income of the community before the development of Bukit Cinta Watu Prahu nature tourism was Rp. 843,960.32. After the development of Bukit Cinta Watu Prahu natural tourism, the average income of the community increased to Rp 2,347,134.92. The results of the tourism activities at Bukit Cinta Watu Prahu contributed greatly to the total community income, which amounted to 74.62%. Tourism area development can also increase community participation in improving the quality of forest resources.
Kata Kunci : Pengembangan wisata alam, Pelibatan masyarakat, Pendapatan, Kualitas Sumberdaya hutan