DIAGNOSIS MOLEKULER TOKSOPLASMOSIS PADA AYAM KAMPUNG DI PASAR TRADISIONAL KECAMATAN MANTRIJERON DAN WIROBRAJAN, KOTA YOGYAKARTA

Erlinda Dwi Indana, drh. Aris Purwantoro, M.Si.

2019 | Skripsi | S1 KEDOKTERAN HEWAN

Toksoplasmosis adalah penyakit zoonosis yang disebabkan oleh protozoa yaitu Toxoplasma gondii. Protozoa ini menginfeksi hewan berdarah panas termasuk unggas dan manusia. Tingkat kejadian toksoplasmosis pada ayam kampung di Indonesia cukup tinggi yaitu sekitar 24,4%. Toksoplasmosis tidak dapat diidentifikasi dari pemeriksaan fisik karena gejala klinis tidak tampak pada ayam terinfeksi, sehingga dibutuhkan teknik diagnosis yang dapat mengidentifikasi adanya infeksi Toksoplasmosis. Teknik diagnosis yang digunakan dalam penelitian ini adalah diagnosis secara molekuler menggunakan metode polymerase chain reaction (PCR) kemudian dilanjutkan dengan metode elektroforesis gel agarosa untuk interpretasi hasil dengan bantuan UV transilluminator untuk visualisasi hasil. Penelitian ini menggunakan hati ayam kampung sebagai sampel yang diambil dari pasar tradisional di Kecamatan Mantrijeron dan Wirobrajan, Kota Yogyakarta. Teknik PCR dapat digunakan sebagai metode diagnosis toksoplasmosis. Sebanyak 11 sampel yang diambil dari pasar tradisional di Kecamatan Mantrijeron dan Wirobrajan, Kota Yogyakarta, menunjukkan hasil yang negatif terhadap toksoplasmosis.

Toxoplasmosis is a zoonotic disease caused by protozoa namely Toxoplasma gondii. This protozoa infects warm-blooded animals including poultry and humans. The incidence of toxoplasmosis in free-range chickens in Indonesia is quite high, which is around 24.4%. Toxoplasmosis cannot be identified from a physical examination because clinical symptoms are not seen in infected chickens, so a diagnostic technique that can identify Toxoplasmosis infection is needed. The diagnostic technique used in this study was molecular diagnosis using the polymerase chain reaction (PCR) method then continued with agarose gel electrophoresis method for interpretation of the results with the help of UV transilluminator to visualize the results. This study used chicken liver as samples taken from traditional markets in Mantrijeron and Wirobrajan District, Kota Yogyakarta. The PCR technique can be used as a method of diagnosis of toksoplasmosis. A total of 11 samples taken from traditional markets in Mantrijeron and Wirobrajan Districts, Yogyakarta City, showed negative results for toksoplasmosis.

Kata Kunci : Ayam, PCR, Toksoplasmosis, Yogyakarta