Laporkan Masalah

DAMPAK PEMBANGUNAN BANDARA KUALANAMU TERHADAP MIGRASI MASUK KABUPATEN DELI SERDANG

Muthi'A Hasna Thifaltanti, Dr. Sukamdi, M.Sc.

2019 | Skripsi | S1 GEOGRAFI LINGKUNGAN

Bandara Kualanamu yang berlokasi di Kecamatan Beringin dan Kecamatan Pantai Labu, Kabupaten Deli Serdang merupakan bandara baru setelah Bandara Polonia Medan tidak dioperasikan lagi. Beberapa dampak penting disebutkan dalam dokumen AMDAL yang disusun PT Angkasa Pura II, salah satunya adalah migrasi penduduk. Adanya bandara baru tentunya memicu adanya migrasi karena banyaknya lapangan pekerjaan baik di Bandara Kualanamu, maupun di fasilitas seperti hotel dan rumah makan di sekitarnya. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui dampak migrasi dari pembangunan dan pengoperasian Bandara Kualanamu sesuai dengan yang diperkirakan dokumen AMDAL dan mengidentifikasi keberlangsungan program mitigasi terhadap dampak negatif migrasi. Metode yang digunakan adalah survey dengan pendekatan sequential explanatory. Variabel atau ciri-ciri dampak penting berdasarkan AMDAL yang digunakan dalam penelitian ini adalah jumlah manusia yang terkena dampak, luas wilayah persebaran dampak, lamanya dampak berlangsung, intensitas dampak, banyaknya komponen lingkungan lain yang terkena dampak, dampak kumulatif, dan dampak yang timbuk tidak terbalikkan. Jumlah manusia yang terkena dampak tidak disebutkan secara spesifik dalam dokumen AMDAL namun berdasarkan hasil penelitian, jumlah penduduk yang datang ke Kabupaten Deli Serdang pada tahun 2014 adalah 19.609 jiwa dan meningkat menjadi 33.294 jiwa pada tahun 2018. Luas wilayah persebaran dampak yang disebutkan pada dokumen AMDAL hanya meliputi Kecamatan Beringin dan Kecamatan Pantai Labu. Namun berdasarkan hasil penelitian, Kecamatan Batang Kuis, Kecamatan Lubuk Pakam, dan Kecamatan Tanjung Morawa juga terkena dampak migrasi. Hasil penelitian kelima variabel lainnya sesuai dengan yang disebutkan dokumen AMDAL yaitu lamanya dampak berlangsung berdasarkan dokumen AMDAL adalah selama pembangunan dan pengoperasian Bandara Kualanamu, intensitas dampak yang terjadi adalah migrasi berpengaruh langsung terhadap populasi dan kondisi penduduk sekitar, komponen lain yang terkena dampak adalah kondisi sosial, ekonomi, dan budaya penduduk sekitar, dampak migrasi bersifat kumulatif dan dampak migrasi tidak dapat berbalik. Mitigasi yang telah dilakukan untuk menangani dampak migrasi adalah pendekatan persuasif berupa sosialisasi larangan di radius KKOP dan mengatur perizinan pembangunan, bantuan PT Angkasa Pura II untuk penduduk sekitar, kerjasama antar instansi untuk membangun desa, melaporkan perkembangan Bandara Kualanamu dan menjaga keamanan, dan mitigasi terakhir yang telah dilakukan adalah pengawasan dan pelaporan kegiatan pengelolaan lingkungan.

Kualanamu Airport, located in Beringin District and Pantai Labu Subdistrict, Deli Serdang Regency is a new airport after the Polonia Airport in Medan is no longer operated. Some important impacts are mentioned in the AMDAL document prepared by PT Angkasa Pura II, one of it is population migration. The existence of a new airport certainly triggers migration because of the many jobs both in Kualanamu Airport, as well as in facilities such as hotels and restaurants around it. The purpose of this study is to know the impact of migration from the construction and operation of Kualanamu Airport in accordance with the estimated AMDAL document and identify the sustainability of the mitigation program against the negative impacts of migration. The method used is a survey with a sequential explanatory approach. Variables or characteristics of important impacts based on the AMDAL used in this study are the number of people affected, the extent of the area of impact, duration of impact, intensity of impact, number of other environmental components affected, cumulative impacts, and impacts that are not reversed. . The number of people affected was not specifically mentioned in the AMDAL document but based on the results of the study, the number of people who came to Deli Serdang Regency in 2014 was 19,609 people and increased to 33,294 people in 2018. The total area of impact mentioned in the AMDAL document was only covering Beringin District and Pantai Labu District. But based on the results of the study, Batang Kuis Subdistrict, Lubuk Pakam District, and Tanjung Morawa Subdistrict were also affected by migration. The results of the five other variables appropriate with the AMDAL document, namely the duration of the impact based on the AMDAL document is that during the construction and operation of Kualanamu Airport, the intensity of the impact is that migration has a direct effect on the population and the surrounding population, other components affected are social, economy, and culture condition of the surrounding population, the impact of migration is cumulative and the impact of migration cannot be reversed. Mitigation that has been carried out to deal with the impact of migration is a persuasive approach in the form of socialization of prohibitions in the KKOP radius and regulating development permits, assistance from PT Angkasa Pura II for surrounding residents, cooperation between agencies to develop villages, report on developments of Kualanamu Airport and maintain security, and the last mitigation that has been done is controlling and reporting the environmental management activities.

Kata Kunci : Dampak Migrasi, Bandara Kualanamu, Mitigasi

  1. S1-2019-377524-abstract.pdf  
  2. S1-2019-377524-bibliography.pdf  
  3. S1-2019-377524-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2019-377524-title.pdf