PUSAT PELATIHAN BADMINTON DAN ASRAMA DI KOTA SURAKARTA DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR HYBRID
RIZKI PANGESTU AJI, Ir. Soeleman Saragih, MT.
2019 | Skripsi | S1 ARSITEKTUROlahraga badminton merupakan salah satu olahraga yang cukup di kenal dan di gemari di Indonesia. Prestasi yang di dapat pada cabang olahraga badminton Indonesia di tingkat Asia, maupun dunia cukup baik. fasilitas pelatihan badminton di indonesia sudah terdapat beberapa yang sudah ada. Dengan banyaknya peminat para atlit yang ingin meningkatkan keahlian yang di miliki, maka di perlukan pusat pelatihan badminton yang memiliki fasilitas yang berkualitas, nyaman dan juga dapat menampung banyak pemain. Pelatihan badminton pada dasarnya memiliki beragam fasilitas pendukung yang seharusnya terdapat pada pusat pelatihan badminton untuk mendukung performa prestasi para atlit. Dengan kebutuhan ruang fasilitas utama seperti lapangan badminton, fasilitas asrama dan fasilitas pendukung, tentunya memiliki ruang dan fungsi kegiatan yang berbeda. Penggunaan prinsip pendekatan arsitektur hybrid memiliki prinsip-prinsip persilangan, pencampuran dan penggabungan. Tunjuan dari pada penggunaan pendekatan arsitektur hybrid, untuk dapat memberikan interaksi, sirkulasi, fungsi, bentuk, kualitas ruang secara optimal. Pendekatan arsitektur hybrid tersebut, merupakan metode pendekatan baru yang bisa menjadi salah satu jawaban untuk menjawab permasalahan yang ada. Pendekatan arsitektur hybrid pada pusat pelatihan badminton dan asrama, di ikuti dengan konsep green interaction. Konsep green interaction di maksudkan untuk memberikan interaksi di antara ruang dalam dengan ruang hijau di luar.
Badminton Sports is one of the most known and exciting sports in Indonesia. The achievements that can be on Indonesian badminton outlets in the Asian level, as well as the world is quite good. Badminton training facilities in Indonesia already have several existing ones. With many fans of athletes who want to improve the skills in the have, then need a badminton training center that has a quality facilities, comfortable and can also accommodate many players. Badminton training has a wide range of supporting facilities that should be available at the Badminton Training Center to support the performance of athletes. With the needs of the main facilities such as badminton Court, dormitory facilities and supporting facilities, it has a space and functions of different activities. The use principle of hybrid architecture approaches has the principles of crosses, mixing and merging. Tunjuan from the use of hybrid architecture approach, to be able to provide interaction, circulation, function, form, the quality of space optimally. The hybrid architecture approach is a new approach that can be one of the answers to answer existing problems. The hybrid architectural approach to badminton and boarding training centers, followed by the concept of green interaction. The concept of green interaction is meant to give interaction between the inner space and the outside green space.
Kata Kunci : Badminton, Prestasi, Pusat Pelatihan / Badminton, Achievements, Training center