SEKOLAH BERKEBUTUHAN KHUSUS UNTUK PENYANDANG AUTISM SPECTRUM DISORDER (ASD) DENGAN PENDEKATAN BIOPHILIC DESIGN
Nafi'a, Eugenius Pradipto, Dr. Ing. Ir.
2019 | Skripsi | S1 ARSITEKTURAutism Spectrum Disorder (ASD) atau autisme merupakan gangguan perkembangan syaraf yang menyebabkan individu sulit untuk memproses informasi sensorik dan mengintegrasikannya sehingga individu tersebut mengalami kesulitan dalam berkomunikasi dan berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya. Menurut World Health Organization (WHO) jumlah individu penyandang ASD meningkat setiap tahunnya terutama di Indonesia dengan peningkatan rasio dari 1:1000 menjadi 8:1000. Sedangkan di Yogyakarta jumlah individu penyandang ASD bertambah hingga enam orang setiap tahunnya. Dalam dunia arsitektur, individu penyandang ASD sering kali terabaikan sebagai salah satu pengguna dari suatu karya arsitektur. Bahkan pedoman-pedoman desain arsitektur untuk individu penyandang ASD jarang sekali ditemukan. Padahal karya arsitektur atau lingkungan binaan memiliki peran yang sangat penting terhadap kondisi psikologis individu tersebut. Lingkungan binaan mempengaruhi proses penyembuhan individu penyandang ASD. Perancangan sekolah berkebutuhan khusus untuk individu penyandang ASD bertujuan untuk memenuhi salah satu fasilitas sosial yang sangat dibutuhkan untuk individu penyandang ASD saat ini. Dengan menggunakan pendekatan desain biofilik diharapkan bangunan sekolah ini dapat mendukung proses edukasi dan terapi untuk individu tersebut agar cepat sembuh sehingga tidak ada lagi perbedaan antara individu penyandang ASD dan individu normal.
Autism Spectrum Disorder (ASD) is a neurological development disorder that causes individuals to be difficult to process sensory information and intregate it, so that the individual has difficulty in communicating and interacting with people around them. According to World Health Organization (WHO), the numbers of individuals with ASD increases every year, especially in Indonesia which increases from 1:1000 to 8:1000. Where as in Yogyakarta, the number of individuals with ASD increases to six people each year. In architecture, individuals with ASD have long been excluded from various architectural guidelines and codes of practice for special needs. Architectural design guidelines for individuals with ASD are rarely found. Though architecture or built environment has important role on the physicological of the individual.The built environment influences the healing process of individuals with ASD. The design of special needs school for individuals with ASD aims to fulfill one of the most needed social facilities for individuals with ASD these days. By using biophilic design approach, it is hoped that this school can support the education and teraphy process for individuals with ASD to recover quickly, so that there is no difference between individuals with ASD and normal individuals.
Kata Kunci : Autisme, ASD, sekolah autis, desain biofilik