Laporkan Masalah

Kejadian Gangguan Reproduksi pada Sapi Potong Betina di Kabupaten Muara Enim Provinsi Sumatera Selatan

Neva Pravita Sari, Dr. drh. Surya Agus Prihatno, MP

2019 | Skripsi | S1 KEDOKTERAN HEWAN

Kabupaten Muara Enim merupakan salah satu sentra usaha pengembangan sapi potong di Provinsi Sumatera Selatan. Kendala yang dihadapi oleh peternak salah satunya adalah kurangnya pengetahuan mengenai cara beternak yang baik sehingga mengakibatkan rendahnya produktivitas ternak. Produktivitas yang rendah berkaitan erat dengan adanya gangguan reproduksi. Tujuan penelitian untuk mengetahui kejadian dan jenis gangguan reproduksi di Kabupaten Muara Enim. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 711 ekor sapi potong betina milik peternakan tradisional di Kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumatera Selatan. Penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan data recording dari Dinas Peternakan Kabupaten Muara Enim. Data yang dikumpulkan meliputi status reproduksi (sapi yang normal dan mengalami gangguan reproduksi) dan jenis gangguan reproduksi (delayed puberty, endometritis, hipofungsi ovaria, silent heat, dan sista folikuler) pada sapi potong betina kemudian dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan kejadian gangguan reproduksi sapi potong betina di Kabupaten Muara Enim dari yang tertinggi berturut-turut adalah Hipofungsi ovaria (14,77%); Delayed puberty (10,27%); Silent heat (1,83%); Sista folikuler (0,98%); dan Endometritis (0,28%). Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa tingkat kejadian gangguan reproduksi pada sapi potong betina di Kabupaten Muara Enim sebesar 28,3%.

Muara Enim Regency is one of the centers for developing beef cattle in South Sumatra Province. One of the obstacles faced by farmers is the lack of knowledge about how to raise good livestock, resulting in low productivity of livestock. Low productivity is closely related to the presence of reproductive disorders. The purpose to determine the incidence and type of reproductive disorders in Muara Enim Regency. The material used in this study were 711 beef cattle belonging to traditional farms in Muara Enim Regency, South Sumatra Province. This research was conducted by collecting recording data from the Muara Enim Animal Husbandry Department. Data collected included reproductive status (normal and reproductive disorders) and types of reproductive disorders (delayed puberty, endometritis, ovarian hypofunction, silent heat, and follicular cysts) in beef cattle then reported descriptively. The result of this study showes that the incidence of reproductive disorders of beef cattle in Muara Enim Regency from the highest in a row were ovarian hypofunction (14.77%); delayed puberty (10.27%); silent heat (1.83%); follicular cysts (0.98%); and endometritis (0.28%). Based on the results of the study, it can be concluded that the incidence of reproductive disorders of beef cattle in Muara Enim Regency was 28.3%.

Kata Kunci : sapi potong, produktivitas ternak, gangguan reproduksi

  1. S1-2019-377768-abstract.pdf  
  2. S1-2019-377768-bibliography.pdf  
  3. S1-2019-377768-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2019-377768-title.pdf