Laporkan Masalah

Perancangan Rumah Sakit Khusus Jantung dengan Pendekatan Arsitektur Simbiosis

Kristania Debora, Ir. Adi Utomo Hatmoko, M. Arch., IAI

2019 | Skripsi | S1 ARSITEKTUR

Perancangan rumah Sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan merupakan bagian dari sumber daya kesehatan yang sangat diperlukan dalam mendukung penyelenggaraan upaya kesehatan. Data World Health Organization (WHO) tahun 2012 menunjukkan 17,5 juta orang di dunia meninggal akibat penyakit kardiovaskuler atau 31% dari 56,5 juta kematian di seluruh dunia. Lebih dari 3/4 kematian akibat penyakit kardiovaskuler terjadi di negara berkembang yang berpenghasilan rendah sampai sedang, tidak terkecuali ibu pertiwi. Data WHO juga menunjukkan bahwa penyakit kardiovaskuler turut membunuh 574 ribu orang atau 37% dari 1,5 juta kematian di Indonesia. Namun, pemenuhan fungsi rumah sakit tidak jarang bersifat teknis semata tanpa memberikan perhatian khusus pada penyembuhan pasien secara non-fisik. Tekhusus di Yogyakarta, dibutuhkan perombakan ruang dari lorong-lorong konservatif akibat penggunaan kembali bangunan-bangunan lama dan perbaikan pada sistem sirkulasi bangunan yang integratif. Permasalahan-permasalahan desain ruang ini diharapkan dapat dipecahkan melalui sebuah konsep besar arsitektur simbiosis sebagai hybrid architecture memadukan beragam hal kontradiktif yang diharapkan menjadi simbiosis mutualisme. Misalkan sentuhan alam dengan teknologi, tradisional dengan modern, indoor dengan outdoor, dan lain-lain. Hasil akhirnya adalah sebuah simbiosis antara alam dan manusia, atau "antara lingkungan dan arsitektur".

Designing hospital as one of the health service facilities is part of the health resources that are very much needed in supporting the implementation of health efforts. Data from the World Health Organization (WHO) in 2012 showed that 17.5 million people worldwide died of cardiovascular disease or 31% of 56.5 million deaths worldwide. More than 3/4 of deaths from cardiovascular disease occurred in developing countries with low to moderate incomes, including Indonesia. WHO data also showed that cardiovascular disease killed 574 thousand people or 37% of 1.5 million deaths in Indonesia. However, fulfilling hospital functions is not often only technical without giving special attention to healing patients in a non-physical way. Moreover in Yogyakarta, conservative passages needed space reformation due to the reuse of old buildings and improvement to the building�s integrated circulation system. These problems of hospital design are expected to be solved through a grand concept of symbiosis architecture as a hybrid architecture combining variety of contradictory elements that are expected to be symbiotic mutualism. Supposed natural touch with technology, traditional with modern, indoor with outdoor, and many others. The end result is a symbiosis between nature and humans, or "between environment and architecture".

Kata Kunci : rumah sakit, integratif, arsitektur simbiosis, arsitektur hibrid

  1. S1-2019-378745-abstract.pdf  
  2. S1-2019-378745-bibliography.pdf  
  3. S1-2019-378745-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2019-378745-title.pdf