KERAGAMAN JENIS LALAT DI PASAR TRADISIONAL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

LINA FATHINA K, Dr. drh. Ana Sahara, M.Si.

2019 | Skripsi | S1 KEDOKTERAN HEWAN

Pasar adalah salah satu tempat untuk beraktivitas, dapat menjadi alur utama penyebaran berbagai penyakit, bila tidak dikelola dengan baik. Lalat pada pasar dapat menjadi vektor berbagai macam penyakit baik pada manusia maupun hewan. Contohnya Lalat rumah (Musca domestica) dapat membawa penyakit seperti salmonelosis, mastitis, tipus, disentri, anthrax, tuberculosis, cholera, dan lain-lain. Penelitian ini dilakukan di empat Pasar Tradisional di Daerah Istimewa Yogyakarta yaitu Pasar Colombo, Pasar Kranggan, Pasar Giwangan, dan Pasar Demangan. Koleksi sampel lalat dilakukan dengan meletakkan lima kertas perekat lalat (fly sticky paper) selama 4 jam pada dua titik tempat penimbunan sampah pada tiap pasar tradisional tersebut. Identifikasi lalat dilakukan dengan pendekatan karakter morfologi eksternal selanjutnya dibandingkan dengan kunci identifikasi. Prevalensi lalat ditentukan berdasarkan jumlah lalat yang tertangkap pada kertas perekat lalat. Keragaman jenis lalat dihitung dengan indeks keragaman Shannon-Wiener. Hasil penelitian didapatkan total 766 lalat yang terdiri dari dua famili lalat yaitu Calliphoridae dengan subfamili Chrysomyinae, dan Calliphorinae, Muscidae dengan subfamili Muscinae yang terdiri dari empat spesies yaitu Chrysomya megacephala (26,5%), Musca domestica (25,5%), Chrysomya saffranea (24,5%), dan Lucilia sericata (23,5%). Indeks keragaman jenis lalat pada masing - masing pasar adalah Pasar Kranggan sebesar (0,93), Pasar Giwangan (0,87), Pasar Demangan (0,86), dan Pasar Colombo (0,73). Prevalensi Calliphoridae menunjukkan angka yang tertinggi pada Pasar Kranggan (94,81%), diikuti Pasar Colombo (90,1%) Pasar Demangan (84,1%), dan Pasar Giwangan (71,52%). Prevalensi Muscidae menunjukkan angka yang tertinggi pada Pasar Giwangan (28,48%), selanjutnya Pasar Demangan (15,92%), Pasar Colombo (9,89%), dan Pasar Kranggan (5,19%).

The market is one of main places for activities, can be the main channel for various diseases transmission, if not managed properly. Flies on the market can be a vector of various diseases in both humans and animals. For example house flies (Musca domestica) can carry diseases such as salmonellosis, mastitis, typhus, dysentery, anthrax, tuberculosis, cholera, and others. This research was conducted at four Traditional Markets in the Special Region of Yogyakarta, namely Colombo Market, Kranggan Market, Giwangan Market, and Demangan Market. The fly sample collection was carried out by placing five fly sticky paper for 4 hours at two points of landfill in each of the traditional markets. Identification of flies was carried out by approaching the external morphological character compared to the identification key. The prevalence of flies was determined based on the number of flies caught on fly sticky paper. The diversity of types of flies was calculated by the Shannon-Wiener diversity index. The results showed a total of 766 flies consisting of two families of flies namely Calliphoridae with subfamily Chrysomyinae and Calliphorinae, Muscidae with subfamily Muscinae consisting of four species namely Chrysomya megacephala (26.5%), Musca domestica (25.5%), Chrysomya saffranea (24.5%), and Lucilia sericata (23.5%). The diversity index of flies in each market was the Kranggan Market of (0.93), Giwangan Market (0.87), Demangan Market (0.86), and Colombo Market (0.73). The prevalence of Calliphoridae showed the highest number in the Kranggan Market (94.81%), followed by Colombo Market (90.1%) Demangan Market (84.1%), and Giwangan Market (71.52%). Muscidae prevalence showed the highest number in Giwangan Market (28.48%), then Demangan Market (15.92%), Colombo Market (9.89%), and Kranggan Market (5.19%).

Kata Kunci : Calliphoridae, lalat, Muscidae, pasar tradisional, prevalensi/ Calliphoridae, flies, Muscidae, traditional markets, prevalence