Isolasi, Identifikasi Staphylococcus sp. pada Anjing Dermatitis dan Uji Sensitivitas terhadap Antibiotik Kloramfenikol

ZASKIA PUTRI PERTIWI, Dr. drh. Soedarmanto Indarjulianto

2019 | Skripsi | S1 KEDOKTERAN HEWAN

Dermatitis pada anjing dapat disebabkan oleh Staphylococcus sp. sebagai patogen oportunistik dalam tubuh anjing. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan mengidentifikasi Staphylococcus sp. dari anjing dermatitis serta mengetahui sensitivitasnya terhadap antibiotik kloramfenikol. Sebelas sampel swab kulit diambil dari anjing yang didiagnosa dermatitis kemudian diinokulasikan pada media Mannitol Salt Agar (MSA) dan diamati morfologi koloni yang tumbuh setelah diinkubasi selama 24 jam pada suhu 37 derajat Celcius. Koloni bakteri yang tumbuh dilanjutkan dengan pewarnaan Gram, uji hemolisis, uji katalase, uji koagulase, uji Voges-Proskauer, dan uji gula laktosa. Selanjutnya, bakteri yang teridentifikasi diuji sensitivitas terhadap antibiotik kloramfenikol dengan metode Kirby-Bauer. Berdasarkan hasil isolasi dan identifikasi didapatkan bahwa 9 dari 11 sampel merupakan Staphylococcus sp. dengan ciri koloni berbentuk bulat, warna kuning dengan sedikit elevasi pada MSA, Gram positif dengan sel berbentuk coccus bergerombol pada pewarnaan Gram, hemolisis alfa (1 sampel), beta (5 sampel), dan gamma (4 sampel) pada plat agar darah, katalase positif, koagulase positif (3 sampel), VP positif (2 sampel), negatif (7 sampel), dan mampu memfermentasi laktosa. Pada uji sensitivitas terhadap antibiotik kloramfenikol didapatkan 7 isolat Staphylococcus sp. sensitif dan 2 isolat resisten. Dapat disimpulkan bahwa dari isolasi dan identifikasi bakteri pada anjing dermatitis didapatkan 9 dari 11 sampel (81,82%) merupakan Staphylococcus sp. yang kebanyakan sensitif terhadap kloramfenikol.

Dermatitis in dogs can be caused by Staphylococcus sp. as opportunistic pathogens in the dog’s body. This research aims to isolate and identify Staphylococcus sp. from canine dermatitis as well as know the sensitivity against the chloramphenicol antibiotic. Eleven samples of skin swab were taken from a dog diagnosed with canine dermatitis then the swab sample inoculated on Mannitol Salt Agar media (MSA) and the growing colonies morphology were observed after incubated for 24 hours at a temperature of 37 degree Celcius. The growth colonies were stained by Gram staining, then tested with hemolysis test, catalase test, coagulase test, Voges-Proskauer test, and test the lactose fermentation. Sensitivity test to the antibiotic chloramphenicol was done with Kirby-Bauer method. Based on the results of isolation and identification is obtained that 9 of the 11 samples is Staphylococcus sp. which showed spherical colonies, yellow color with a slight elevation on the MSA, Gram positive cocci-shaped cells with a clustered on Gram staining. hemolysis alfa (1 sample), beta (5 samples), and hemolysis gamma (4 samples) on blood agar media. Catalase positive, coagulase positive (3 samples), VP positive (2 samples), VP negative (7 samples), and lactose fermenter. In the sensitivity test for chloramphenicol antibiotics, 7 isolates of Staphylococcus sp. are sensitive and 2 isolates are resistant. It can be concluded that from the isolation and identification of bacteria in canine dermatitis, 9 of the 11 samples (81,82%) is Staphylococcus sp. which is mostly sensitive to the chloramphenicol antibiotics.

Kata Kunci : anjing, dermatitis, Staphylococcus sp., antibiotik, sensitivitas, kloramfenikol