Laporkan Masalah

IDENTIFIKASI B-VALUE SEBAGAI PREKURSOR GEMPA BESAR DI DAERAH LOMBOK

TOGI HUTAGAOL, Dr. rer. nat. Wiwit Suryanto, M. Si.

2019 | Skripsi | S1 GEOFISIKA

Telah dilakukan penelitian terhadap 22 kejadian gempa dari tahun 2000-2010 dengan magnitudo Mw lebih besar dari atau sama dengan 7 di Sumatra, dan 29 kejadian gempa dari tahun 1922-2019 dengan magnitudo Mw lebih besar dari atau sama dengan 6,4 di Nusa Tenggara Barat. Proses awal yang dilakukan adalah menghitung magnitudo kelengkapan (Mc). Perhitungan b-value dan periode ulang gempa memerlukan katalog data gempa bumi yang lengkap. Proses pengolahan data dilakukan dengan menggunakan program ZMAP yang dikembangkan oleh Wiemer. Pengolahan data gempa menghasilkan nilai magnitudo Mc 4,6 di daerah Sumatra dan Mc 4,1 di daerah Nusa Tenggara Barat. Data gempa dengan magnitudo di bawah Mc tidak digunakan dalam perhitungan b-value. Perhitungan terhadap nilai b menghasilkan variasi spasial dan temporal. Variasi spasial b-value untuk daerah Sumatra adalah 0,7 hingga 2,1, sedangkan untuk daerah Nusa Tenggara Barat adalah 0,7 hingga 1,47. Gempa bumi dengan magnitudo besar terjadi di daerah dengan b-value relatif rendah dibandingkan dengan daerah sekitarnya. Hasil analisis terhadap variasi temporal b-value adalah terjadinya gempa bumi besar didahului oleh penurunan b-value terhadap waktu. Seluruh kejadian gempa bumi besar yang diteliti memiliki periode ulang yang beragam. Kata kunci : b-value, periode ulang, gempa bumi, variasi spasial b-value, variasi temporal b-value

As much as 22 earthquake events from 2000-2010 with magnitude of Mw larger than or equal to 7 in Sumatra, and 29 earthquake events from 1922-2019 with a magnitude of Mw larger than or equal to 6.4 in West Nusa Tenggara has been studied. The initial process is to calculate the magnitude of completeness (Mc). Estimation of b-value and earthquake recurrence times require a completed catalog of earthquake data. Data processing is carried out using the ZMAP program developed by Wiemer. Processing of the earthquake data generates Mc 4.6 in Sumatra and Mc 4.1 in West Nusa Tenggara. Earthquake data with magnitude belows Mc are not used in calculating the b-value. Calculation of b-value generates spatial and temporal variation of b. Obtained spatial variation of b-value for Sumatra region varies from 0.7 to 2.1, whilst Nusa Tenggara region varies from 0.7 to 1.47. Earthquakes with large magnitude occured in areas with relatively low b-value compared to the surrounding area. Analysis of temporal b-value variation concluded the occurrence of large earthquakes preceded by a decrease in b-value over time. Researched major earthquake events has a diverse recurrence times. Keywords: b-value, return period, earthquake, spatial variation of b-value, temporal variation of b-value

Kata Kunci : b-value, periode ulang, gempa bumi, variasi spasial b-value, variasi temporal b-value

  1. S1-2019-349843-abstract.pdf  
  2. S1-2019-349843-bibliography.pdf  
  3. S1-2019-349843-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2019-349843-title.pdf