STUDI POTENSI BIOGEOFISIK UNTUK PENGEMBANGAN WISATA ALAM DI KAWASAN HPH DWIMA GROUP, KALIMANTAN TENGAH
NURUL OOMAR, Chafid Fandeli, Sunarto
1997 | Skripsi | S1 KEHUTANANPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi biogeofisik dan menilai kesesuaian lahan untuk pengembangan wisata alam di kawasan HPH Dwima Group, Kalimantan Tengah. Diharapkan penelitian ini dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu pariwisata alam dan membantu pemerintah dalam bidang pengembangan obyek wisata barn yang berwawasan lingkungan. Metode yang dilakukan adalah survei dan penilaian lanskap (landscape assesment) di beberapa obyek yang mempunyai daya tarik wisata alam. Untuk mengambil data potensi pohon, dilakukan pengambilan sampel secara porposive sampling dengan membuat petak ukur kuadrat 5 m x 5 m, 10 m x 10 m, 20 m x 20 m untuk mengukur pancang, tiang dan pohon. Untuk menganalisis persebaran pohon, keanekaragaman jenis pohon dan komposisi pohon, berturut-turut dipergunakan Indeks Dispersal Blackman, Indeks Diversitas Shimpson, dan Indeks Niiai Penting (INP). Sementara itu untuk mengetahui kekayaan jenis bunmg dilakukan analisis frequency of occurrence dari MacKinnon. Adapun untuk mengetahui potensi lanskap dilakukan penilaian parameter lanskap dari Leopold yang dimodifikasi. Kawasan HPH Dwima Group mempunyai keanekaragaman jenis yang tinggi, kekayaan jenis yang tinggi, struktur hutan alam yang heterogen, persebaran spasial acak dan mengelompok, satwa liar langka dan dilindungi (Helarctus malayanus, cervus timorensis, dan Hilobates moloch), dan 76 jenis burung yang beberapa di antaranya tergolong dilindungi (elang hitam, elang bido,dan tingang). Kawasan ini juga mempunyai obyek-obyek alam yang menarik, berupa areal treking di Bukit Kecubung, hutan pendidikan, hulu Sungai Kahayan, air terjun dan tebing batu di Bukit Riah Janda serta kondisi sosial budaya masyarakat Dayak di Desa Tumbang Atei. Adapun kegiatan wisata alam yang dapat dikembangkan di kawasan HPH Dwima Group antara lain; jungle tracking, pengamatan satwa dan burung, panjat tebing, wisata air teijun, menyusuri sungai dan arung jeram. Pengembangan wisata alam di kawasan HPH Dwima Group tidak boleh lepas dari karakter asli wilayah Kalimantan sebagai “ Borneo The Mysterious Island’ dan harus diselaraskan dengan kondisi sosial budaya masyarakat Dayak.
Kata Kunci : biogeofisik, wisata alam