Laporkan Masalah

STRATEGI ADAPTASI DAN MITIGASI MASYARAKAT DALAM PENGURANGAN RISIKO BENCANA BERBASIS EKOSISTEM DI HULU DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) MERAWU, KABUPATEN BANJARNEGARA

NURIKA ARUM SARI, Dr. Hatma Suryatmojo, S.Hut., M.Si; Arini Wahyu Utami, S.P., M.P., Ph.D

2019 | Tesis | MAGISTER ILMU KEHUTANAN

Konversi hutan menjadi lahan pertanian di daerah hulu DAS Merawu telah mengubah komposisi ekosistem dan mengurangi stabilitas sehingga menyebabkan kondisi DAS kritis. Dusun Tamansari dan Penanggungan merupakan daerah yang rawan terhadap erosi, tanah longsor, dan pencemaran lingkungan akibat pertanian intensif. Kentang, kubis, wortel dan cabai merupakan komoditas utama yang ditanam. Penanaman di lereng curam, pengolahan lahan intensif dan penyemprotan pestisida dengan intensitas tinggi menyebabkan area tersebut rentan terhadap bencana seperti erosi, tanah longsor, dan pencemaran lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi masyarakat, merumuskan strategi adaptasi dan mitigasi masyarakat dan mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi strategi adaptasi. Persepsi masyarakat dianalisis menggunakan uji Mann-Whitney, strategi adaptasi dan mitigasi menggunakan deskriptif kualitatif dan faktor-faktor yang memengaruhi adaptasi menggunakan regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi masyarakat sekitar hulu DAS Merawu sangat bervariasi sesuai dengan pengetahuan dan sikap masyarakat. Pengetahuan dipengaruhi oleh adanya intervensi dari PT. Indonesia Power dan Petugas Penyuluh Lapangan (PPL). Sikap masyarakat dipengaruhi oleh tipe penggunaan lahan dan komoditas yang ditanam. Tindakan adaptasi yang dilakukan masyarakat antara lain adalah pembersihan saluran pembuangan air, penerapan tumpangsari, rotasi tanaman dan agroforestri. Tindakan mitigasi yang dilakukan masyarakat antara lain adalah pembuatan saluran pembuangan air, terasering, tanggul, dan penanaman tanaman kayu (mitigasi struktural) sedangkan mitigasi yang dilakukan pemerintah lebih ke arah mitigasi non struktural seperti sosialisasi dan pelatihan, penanaman bibit bersama dan pembentukan Destanta (Desa Tangguh Bencana). Faktor yang mempengaruhi strategi adaptasi terhadap erosi adalah luas lahan dan pendapatan rumah tangga sedangkan terhadap tanah longsor adalah aset dan lokasi.

changed the ecosystem composition and reduced the land stability, causing degraded watershed conditions. Tamansari and Penanggungan hamlets are prone to erosion, landslides and environmental pollution from intensive farming. Potatoes, cabbage, carrots, and chili are the main commodities to cultivate. Planting on the steep slope, intensive land mechanization and high intensity of pesticide spraying cause the area to be prone to ecosystem disasters such as erosion, landslides and environmental pollution. This study aims to observe the local's perceptions of ecosystem disasters, analyse the community adaptation and mitigation strategies, and assess determinant factors that influence adaptation strategies. Community perceptions is tested using Mann-Whitney test, adaptation and mitigation strategies describe qualitatively, and determinant factors on adaptation using logistic regression. The results showed that the upper Merawu watershed community�s perceptions varied greatly by knowledge and attitudes of the community. Knowledge is affected by the intervention of PT. Indonesia Power and Field Extension Officer. Community attitudes are influenced by the type of land use and commodities planted. Adaptation actions practiced by the community include water drainage cleaning, application of intercropping, crop rotation and agroforestry. Mitigation actions carried out by the community include the construction of drainage channels, terraces, embankments, and planting of wood plants (structural mitigation) while mitigation carried out by the government is more towards non-structural mitigation such as socialization and training, planting joint seedlings and the establishment of disaster resilient village (i.e., Destanta). Determinant factors on adaptation strategy to erosion are land area and household income, while to landslides are assets and locations.

Kata Kunci : Bencana, Persepsi, Adaptasi, Mitigasi, Daerah Aliran Sungai/Disaster, Perception, Adaptation, Mitigation, Watershed

  1. S2-2019-407487-abstract.pdf  
  2. S2-2019-407487-bibliography.pdf  
  3. S2-2019-407487-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2019-407487-title.pdf