Laporkan Masalah

Meningoensefalitis Bakterial Dengan Gejala Sisa Neurologis

ABED RICKY H S, dr. Agung Triono Sp.A(K).; Dr. dr. Titis Widowati, Sp.A(K)

2019 | Tesis-Spesialis | ILMU KESEHATAN ANAK

Meningitis adalah suatu infeksi susunan saraf pusat yang mengancam jiwa, yang memerlukan tindakan yang segera dan tepat untuk mengurangi mortalitas. Bahkan dengan tindakan medis yang tepat, morbiditasnya tetap tinggi dengan luaran yang berbeda, tergantung pada intervensi dan observasi yang baik. Kasus ini merupakan suatu contoh kasus gejala sisa meningitis bakterial yang memiliki luaran baik, yang secara rutin diobservasi selama 18 bulan. Kami melaporkan kasus bayi usia lima bulan dengan menigitis bakterial. Bayi datang dengan demam, kejang, dan penurunan kesadaran. Pemeriksaan cairan serebrospinal menunjukkan adanya infeksi bakterial. Antibiotik empirik diberikan segera setelah diagnosis. CT Scan kepala menunjukkan adanya hidrosefalus obstruktif yang kemudian dilakukan pemasangan ventriculoperitoneal shunt. Pasien mengalami gejala sisa jangka panjang yaitu epilepsi, sensorineural hearing loss, dan global developmental delay. Intervensi dilakukan dengan rehabilitasi fisik selama 18 bulan, serta observasi dan penilaian perkembangan berkala. Pada akhir pengamatan epilesi terkontrol, namun hambatan perkembangan masih nyata. Kasus ini membuat kita yang berada di negara berkembang lebih memperhatikan intervensi rutin pada pasien meningitis bakterial dengan gejala sisa, sehingga morbiditas berkurang, dan kualitas hidup meningkat.

Meningitis is a life threatening infection of the central nervous system that requires immediate and proper treatment to reduce mortality. Even with appropriate medical intention, morbidity is still high, with different outcome depend on adequate observation and intervention. The case is an example of good outcome from bacterial meningitis sequele in developing country, with routinely observed for eighteen months. We present a five-month-old baby with bacterial meningitis. The baby was having fever, seizure, and decrease of consciousness. Examination of cerebrospinal fluid revealed bacterial infection. Empiric antibiotic was administered immediately after diagnosis. Her head CT scan showed an obstructive hydrocephalus, therefore ventriculoperitoneal shunt was installed. She had longterm neurologic complications epilepsy, sensorineural hearing loss, and global developmental delay, giving her underwent physical rehabilitation for 18 months.In the end of observation, the epilepsy was under control, but motoric deficit persisted. This case made us aware of routine intervention to patient with bacterial meningitis that may reduce morbidity and maintain high quality of life, especially in developing countries.

Kata Kunci : meningitis, bakterial, gejala sisa, anak, bacterial, sequelae, children

  1. S2-2019-373357-abstract.pdf  
  2. S2-2019-373357-bibliography.pdf  
  3. S2-2019-373357-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2019-373357-title.pdf