STUDI PERAMBAHAN HUTAN DI KAWASAN HUTAN LINDUNG BATU SERAMPOK PROPINSI DAERAH TINGKAT I LAMPUNG (Studi Kasus di Desa Suban dan Desa Tarahan Kec. Katibung, Kab. Lampung Selatan Prop. Dati I Lampung)

MELVI JULIWATY SINAGA, Ir. G.Y. Kamsilam Tirtohamijoyo, Ms.

1996 | Skripsi | S1 KEHUTANAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui latar belakang sosial ekonomi perambah hutan dan faktor-faktor yang berpengaruh dalam kegiatan perambahan kawasan hutan lindung, tipologi perambah secara umum serta mencari alternatif-alternatif penanggulangan yang dilaksanakan di kawasan hutan lindung Batu Serampok, Reg. 17, Kec. Katibung, Lampung Selatan, Lampung. Metode peneltian yang digunakan adalah metode analisis deskriptif. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara bebas, wawancara berstruktur dan dokumentasi. Metode pengambilan sampel dengan simple random sampling. Dalam penelitian ini diambil 122 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadinya perambahan disebabkan oleh kondisi sosial ekonomi yang rendah serta kebijakan-kebijakan pemerintah di masa lalu yang kurang terkoordinasi. Kondisi sosial ekonomi ini ditunjukkan dengan tingkat pendapatan dan pendidikan yang rendah. Hal ini mempengaruhi pola kegiatan perambahan dan luas lahan yang dimiliki. Berdasarkan kondisi sosial ekonomi, perambah dapat dibedakan atas: (1) perambah pemukim yang tinggal dalam kawasan hutan dan memiliki lahan dengan cara warisan, beli ganti rugi dan atas suruhan orang lain, (2) perambah yang bermukim di luar kawasan hutan yang mengusahakan lahan atas suruhan orang lain, (3) perambah yang bermukim di luar kawasan hutan yang memiliki lahan usaha tani dan tetap mengusahakan lahan tersebut, (4) perambah yang bermukim di luar kawasan hutan dan memberikan lahannya kepada orang lain untuk dikerjakan. Dalam upaya penanggulangan masalah perambahan dalam kawasan hutan lindung dapat ditempuh alternatif alternatif: (1) pengosongan dan rehabilitasi lahan, (2) pengawasan pada kawasan bekas perambahan, (3) pengembangan zona penyangga. Alternatif ini diharapkan mampu memenuhi kebutuhan hidup masyarakat tanpa meninggalkan aspek kelestariannya.

The objective of the research are to the examine the social economic background of encroacher, the influential factors for their activity, their general typology and the preventation alternatives. The research is carried out in the protected forest of Batu Serampok, Reg.17, Lampung Selatan, Lampung. The research used a descriptive analysis method. Data is collected by observation and interview with 122 respondends. The result of this research shows that the encroachment is caused by their poor social economic condition and the previous goverment policy. The poor social economic life indicates that their income and education is low which influence the pattern of encroachment and the size of their field. There are four types of encroacher: (1) those who live in forest and have field by inheritance, buying and as sharecropper, (2) those who live outside forest and cultivate field as sharecropper, (3) those who live out side forest and cultivate field by themselves, (4) those who live outside forest and give it to other people. The alternative prevention to restrain the encroachment problems are : (1) evacuation and rehabilitation of the field, (2) supervision on ex encroachment area, (3) developing buffer zone. These alternatives are expected to fullfill livehood of the people without neglecting the sustainability aspect.

Kata Kunci : -