Laporkan Masalah

GAMBARAN VARIASI BREED SAPI POTONG TERHADAP CALVING INTERVAL (CI) DAN ESTRUS POST PARTUS (EPP)

ARRUM TIRTANINGSARI, drh. Agung Budiyanto, MP., Ph.D.

2019 | Skripsi | S1 KEDOKTERAN HEWAN

Peternak tradisional di pulau Jawa mengandalkan sapi lokal dan sapi impor untuk diternakan. Jenis sapi yang diimpor antara lain Limousine dan sapi Simmental. Sapi impor tersebut disilangkan dengan sapi lokal Indonesia seperti sapi Peranakan ongole (PO). Sudah banyak sapi lokal yang diinseminasi menggunakan sperma sapi impor. Hal ini merupakan salah satu bentuk usaha untuk meningkatkan performa reproduksi yang baik. Performa reproduksi sebagai indikator dalam meningkatkan efisiensi reproduksi untuk menambah jumlah populasi dari sapi potong. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran variasi breed sapi potong terhadap Calving Interval (CI) dan Estrus Post Partus (EPP) pada kelompok ternak di Yogyakarta. Dalam penelitian ini digunakan sapi Peranakan Ongole (PO), sapi SimPO, sapi LimPO. Jumlah sapi PO yang digunakan dalam penelitian sebanyak 42 ekor, sapi LimPO sebanyak 20 ekor, sapi SimPO sebanyak 3 ekor. Penelitian dilaksanakan pada bulan September sampai November 2018, di sepuluh kelompok ternak meliputi Kabupaten Sleman di Desa Bolu, Desa Kradenan, Desa Barak, Desa Brengosan, Desa karanglo, Desa Sembung, Desa Bantarjo, dan Desa Gondang Legi. Dilakukan dengan metode wawancara peternak, data yang diambil meliputi status kebuntingan dan frekuensi melahirkan. Data kemudian dianalisis secara deskriptif dan secara statistik dengan menggunakan uji One-Way ANOVA. Performa reproduksi dengan parameter CI dan EPP tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan terhadap variasi breed sapi potong. Nilai CI pada jenis sapi PO, LimPO, SimPO secara berurutan adalah 14,92 ± 3,15 bulan; 15,10 ± 3,30 bulan; 14,66 ± 3,05 bulan, dan hasil EPP secara berurutan adalah 3,52 ± 1,62 bulan; 4,27 ± 1,39 bulan; 4,00 ± 1,00 bulan.

Traditional breeder on the island of Java rely on local cows and imported cattle. The breeds of cattle that are usually imported include Limousines and Simmental cattle. Import cattle are crossed with local Indonesian such as PO cattle. Many local cows have been inseminated with sperm from imported cows. This is one form of improved reproductive performance. Reproductive performance as an indicator in increasing savings to increase the number of beef cattle. This study was conducted to study the description of Calving Interval (CI) and Estrus Post Partus (EPP) on the variation of beef cattle breeds in livestock groups in Yogyakarta. In this research, used Ongole Breeds (PO) SimPO , LimPO. The number of cattle used in the research was 42 heads of Ongole breeds, LimPO cows as many as 20 heads, SimPO cows as many as 3 heads. The research was carried out in September until November 2018, among groups of cattle include the Sleman Regency in Bolu Village, Kradenan Village, Barak Village, Brengosan Village, Karanglo Village, Sembung Village, Bantarjo Village, and Gondang Legi Village. By using the method of interview data, The data taken include pregnancy status, and parturition frequency. The data analyzed descriptively and statistically by the One-Way ANOVA test. Reproductive performance with CI and EPP parameters does not show significant different in variations in of among the breeds. The value of CI on PO, Limousin, and Simmental sequentially is 14,92 ± 3,15 month; 15,10 ± 3,30 month; 14,66 ± 3,05 month, and value of EPP in sequence is 3,52 ± 1,62 month; 4,27 ± 1,39 month; 4,00 ± 1,00 month.

Kata Kunci : Breed, calving interval, estrus post partus, impor, lokal

  1. S1-2019-382740-abstract.pdf  
  2. S1-2019-382740-bibliography.pdf  
  3. S1-2019-382740-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2019-382740-title.pdf