Laporkan Masalah

Peran Lawe Indonesia dalam Pemberdayaan Perempuan (Studi Kasus Craft Class Lawe Indonesia di Yogyakarta)

SITI NURJANAH, Dr. Phil. Ag Subarsono, M.Si.,M.A.

2019 | Skripsi | S1 MANAJEMEN DAN KEBIJAKAN PUBLIK

Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui peran Lawe Indonesia dalam pemberdayaan perempuan, termasuk di dalamnya dampak pemberdayaan dan hambatan yang ditemui Lawe Indonesia dalam proses pemberdayaan. Lawe Indonesia merupakah salah satu kewirausahaan sosial yang bergerak di bidang pemberdayaan perempuan. Bisnis yang sudah berjalan hampir 14 tahun tersebut kini memiliki 20 outlet yang tersebar di berbagai kota, seperti Jakarta, Yogyakarta, dan Bali. Berbagai kegiatan di Lawe Indonesia tidak hanya berfokus pada profit, melainkan juga pada kegiatan sosial yang mampu memberikan manfaat bagi masyarakat. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan metode studi kasus. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini, antara lain observasi, wawancara, studi pustaka, dan dokumentasi. Data yang diperoleh diuji keabsahannya dengan teknik triangulasi. Selanjutnya, data dipilah, dianalisis, dan dirangkai hingga diperoleh kesimpulan utuh dari penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran Lawe Indonesia dalam upaya pemberdayaan perempuan terdiri dari 3 (tiga) hal, yaitu peran fasilitatif, peran edukatif, dan peran representatif. Peran fasilitatif yang dilakukan oleh Lawe Indonesia antara lain: (a) membangun animasi sosial; (b) menjadi mediator dalam setiap konflik yang terjadi; (c) peran dalam memberikan dukungan, (d) peran dalam memfasilitasi setiap kebutuhan organisasi; serta (e) peran dalam memanfaatkan sumber daya dan keterampilan masyarakat. Peran edukatif yang dilakukan oleh Lawe Indonesia dalam pemberdayaan perempuan terkait dengan 2 (dua) hal, yaitu: (a) meningkatkan pengetahuan; dan (b) meningkatkan keterampilan anggota melalui berbagai kegiatan pelatihan. Sedangkan peran representatif yang diberikan Lawe Indonesia terdiri dari 3 (tiga) hal, yaitu: (a) usaha memperoleh sumber daya, (b) penggunaan sebuah media untuk menjalin jaringan kerja maupun berkomunikasi dengan pihak luar, serta (c) menjalin berbagai kerja sama dengan pihak eksternal untuk keberlangsungan perhimpunan Lawe Indonesia. Lebih lanjut, program pemberdayaan perempuan yang dilaksanakan Lawe Indonesia memiliki 2 (dua) dampak, baik yang dilaksakan di Tegal Kenongo, maupun yang dilaksanakan di Canden. Dampak yang dirasakan oleh anggota pengrajin, yaitu dampak terhadap (1) peningkatan pengetahuan, keterampilan, kepedulian, dan kesadaran; serta dampak terhadap (2) peningkatan kesejahteraan keluarga. Adapun hambatan utama yang dihadapi Lawe Indonesia dalam proses pemberdayaan perempuan antara lain (1) rendahnya komitmen anggota, (2) perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang lambat, (3) rasa tidak percaya diri anggota dan ketergantungan, serta (4) masalah kemampuan fisik anggota.

This research was conducted to find out the role of Lawe Indonesia in empowering women, including the impact of empowerment and obstacles encountered by Lawe Indonesia in the empowerment process. Lawe Indonesia is one of the social entrepreneurships that is engaged in women's empowerment. The business that has been running for almost 14 years now has 20 outlets spread across various cities, such as Jakarta, Yogyakarta and Bali. Various activities at Lawe Indonesia not only focus on profit, but also on social activities that are able to provide benefits to the community. This research is a type of qualitative research with a case study method. Data collection techniques in this study include observation, interviews, literature studies, and documentation. The data obtained were tested for their validity by triangulation technique. Furthermore, the data were sorted, analyzed, and arranged to obtain a complete conclusion from the study. The results showed that the role of Lawe Indonesia in efforts to empower women consisted of 3 (three) things, such as: facilitative roles, educational roles, and representative roles. The facilitative roles carried out by Lawe Indonesia include: (a) building social animations; (b) become a mediator in every conflict; (c) the role in providing support, (d) the role in facilitating each organization's needs; and (e) the role in utilizing community resources and skills. The educational role carried out by Lawe Indonesia in women's empowerment is related to 2 (two) things, such as: (a) increasing knowledge; and (b) improve members' skills through various training activities. Whereas the representative role given by Lawe Indonesia consists of 3 (three) things, such as: (a) business to obtain resources, (b) the use of the media to establish networks and communicate with outside parties, and (c) establish various collaborations with external parties for the continuation of the Indonesian Lawe Association. Furthermore, the women's empowerment program implemented by Lawe Indonesia has 2 (two) impacts, both carried out in Tegal Kenongo, as well as those held in Canden. The impact felt by craftsmen members, such as the impact on (1) increased knowledge, skills, caring, and awareness; and the impact on (2) increasing family welfare. The main obstacles facing Lawe Indonesia in the process of empowering women are (1) low commitment of members, (2) slow development of science and technology, (3) Self-distrust and dependence, and (4) members' physical abilities.

Kata Kunci : Pemberdayaan Perempuan, Peran, Lawe Indonesia,Empowering Women, Role, Lawe Indonesia

  1. S1-2019-328633-abstract.pdf  
  2. S1-2019-328633-bibliography.pdf  
  3. S1-2019-328633-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2019-328633-title.pdf