Tantangan Perempuan dalam Menyeimbangkan Peran Ganda agar Mempertahankan Kinerja di Dinas Pariwisata Kabupaten Gianyar
I Gusti Ayu Premashanti Putri, Ag. Kustulasari 81, S.Pd., M.A.,
2019 | Skripsi | S1 MANAJEMEN DAN KEBIJAKAN PUBLIKSalah satu bentuk ketidakadilan gender dapat berupa ketimpangan peran. Ketimpangan peran ini biasanya dirasakan oleh perempuan karena mereka menanggung peran ganda yang terdiri dari dari peran reproduktif, produktif dan komunitas. Perempuan yang masih memegang peran ganda ini sering membuat mereka terkadang kurang dipercayai sebagai pemimpin. Hal ini dikarenakan adanya budaya patriakhi serta perempuan yang menjalankan banyak peran sering dinilai mobilitasnya rendah, sehingga dikhawatirkan tidak bisa memimpin dengan optimal dan memiliki kinerja yang baik. Dalam penelitian ini ingin mengetahui terkait peran ganda dan tantangan yang dialami oleh pemimpin perempuan di Dinas Pariwisata Kabupaten Gianyar dalam menjalankan peran ganda serta hasil kinerja yang mereka peroleh ketika menjadi seorang pemimpin. Hal tersebut ingin diketahui oleh peneliti karena setiap peran yang dijalani oleh perempuan ini akan memiliki tuntutan sehingga perempuan harus bisa menjalankan dengan seimbang. Namun menyeimbangkan masing-masing peran serta memiliki jabatan penting dalam pekerjannya bukan menjadi hal yang mudah karena dapat menimbulkan tantangan yang selanjutnya juga dapat mendatangkan konsekuensi kepada mereka berupa gagal dalam mempertahankan kinerja di Dinas Pariwisata Kabupaten Gianyar. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif studi kasus dengan mengumpulkan data primer dan sekunder. Hasil dalam penelitian ini menemukan bahwa pemimpin perempuan di Dinas Pariwisata Kabupaten Gianyar masih menjalani peran reproduktif, produktif dan komunitas dalam kesehariannya. Masing-masing peran ini memiliki tantangan yang berasal dari internal yaitu berupa kondisi fisik dan kesiapan diri serta tantangan eksternal yang terdiri dari kebutuhan untuk memberikan ASI, kegiatan adat yang kerap berlangsung serta waktu yang perempuan miliki. Di tengah menjalankan peran ganda dan menghadapi tantangan dari masing-masing peran yang dijalani tersebut ternyata pemimpin perempuan di Dinas Pariwisata Kabupaten Gianyar tetap mampu menjadi pemimpin yang profesional karena menurut data sekunder yang ada mereka telah mampu mempertahankan sebagai pemimpin agar selalu baik.
One form of gender inequality is double burden. Double burden are often felt by women because they bear the role of reproductive, productive and community. The women who still bear triple roles often make them difficult to get leadership position. The existence of patriarchy cultural and women who carry out of many roles are considered to be low mobility, therefore it is make they can not lead optimal and get good performance as a leader. The purpose of this study was to find out triple roles and challenges faced by women leaders in balancing triple roles and also the performance result they get when becoming leaders. The researcher wants to know this because every roles that women play has demands on each of their roles and then women must be able to running in balance. However, balancing each of the roles and having important positions in their work are not an easy thing, so that it will create challenges which in turn also bring consequences to them in form of failing to maintain their performance at Dinas Pariwisata Kabupaten Gianyar. This study uses a qualitative type of case study with primary and secondary data. The results in this study found that women leaders at Dinas Pariwisata Kabupaten Gianyar had challenges that came from internal and external. Challenges from internal is about physical conditions and readiness, while external challenges come from the need to provide ASI, cultural activities that often took place and the time they had. In the middle of carrying out triple roles and facing the challenges of each these roles, it turns out that women leaders at Dinas Pariwisata Kabupaten Gianyar are still able to becoming professional leaders because according to existing secondary data, they have been able to maintain good performance.
Kata Kunci : Peran Ganda, Kinerja Pemimpin Perempuan, Tantangan Menyeimbangkan Peran Ganda