Gambaran Pengetahuan, Persepsi, dan Sikap Ibu Mengenai Pemberian MP ASI pada Bayi Usia 6-24 Bulan dengan Menggunakan Metode Baby-led Weaning (BLW) di Yogyakarta
Herni Noor Harjanti, Yayuk Hartriyanti, S.KM., M.Kes; Aviria Ermamilia, S.Gz., M.Gizi, RD
2019 | Skripsi | S1 GIZI KESEHATANLatar belakang: Salah satu metode pemberian MP-ASI yang sedang berkembang saat ini adalah baby-led weaning (BLW). Pemberian MP-ASI dengan metode BLW masih kontroversial dikarenakan kekhawatiran akan asupan energi dan zat besi yang kurang dan risiko tersedak. Di Indonesia terdapat komunitas ibu yang menerapkan metode BLW ini meskipun pemerintah maupun WHO belum mengeluarkan rekomendasi resmi mengenai pemberian MP-ASI dengan metode BLW ini. Belum banyak penelitian mengenai BLW di Indonesia dan belum diketahui pengetahuan, persepsi, dan sikap ibu mengenai pemberian MP-ASI dengan metode BLW. Oleh karena itu, dilakukan penelitian mengenai pengetahuan, persepsi, dan sikap ibu mengenai pemberian MP-ASI dengan metode BLW. Tujuan: Mengetahui pengetahuan, persepsi, dan sikap ibu mengenai pemberian MP ASI dengan metode BLW Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan jenis studi kasus. Informan dipilih dengan metode purposive sampling. Penelitian dilakukan dengan melakukan FGD pada dua kelompok ibu baduta. Ibu yang memiliki jawaban yang menarik kemudian dilakukan wawancara mendalam guna triangulasi data. Selain itu triangulasi juga dilakukan dengan melakukan wawancara mendalam pada tenaga kesehatan dan kader posyandu serta informan ahli yang sudah menerapkan metode BLW. Hasil: Belum banyak ibu yang mengetahui mengenai metode BLW. Sebagian besar ibu lebih memilih memberikan MP-ASI dengan metode konvensional yaitu dengan menyuapi anaknya. Ibu khawatir dengan menerapkan metode BLW asupan makan anak akan kurang karena makanan hanya digunakan untuk bermain, berantakan, tersedak, dan muntah. Akan tetapi ibu juga mengakui adanya manfaat dengan menerapkan metode BLW yaitu mengatasi kesulitan makan dan dapat merangsang kemampuan motoriknya. Ibu yang menerapkan metode BLW mengakui masih mengombinasikan metode BLW dengan metode konvensional dan metode BLW. Kesimpulan: Belum banyak ibu yang mengetahui mengenai metode BLW dan sebagian besar ibu tetap lebih memilih memberikan MP-ASI dengan metode konvensional. Ibu yang menerapkan BLW mengombinasikannya dengan metode konvensional agar asupan anak dapat tercukupi.
Background: Baby led weaning (BLW) is a method of giving complementary feeding that is currently developing in Indonesia. BLW is still controversial due to concerns about lack of energy and iron intake and the risk of choking. In Indonesia there is a community of mothers who apply BLW even though the government and WHO have not issued official recommendations regarding the administration of complementary feeding using BLW. There has not been much research on BLW in Indonesia and there is no known knowledge, perception, and attitude of mothers regarding the administration of complementary feeding using BLW. Therefore, a study was conducted on mother's knowledge, perceptions, and attitudes about giving complementary feeding using BLW. Objective: describe mother's knowledge, perceptions, and attitude about giving complementary feeding using the BLW. Method: This study is a qualitative study with a type of case study. Informants were selected by purposive sampling method. The study was carried out by conducting FGDs on two groups of mothers who have baby ages 6-24 months. Mothers who have interesting answers then conduct in-depth interviews for data triangulation. In addition, triangulation was also carried out by conducting in-depth interviews with health proffesionals and expert informants who had applied the BLW method. Results: Not many mothers know about the BLW method. Most mothers prefer to give complementary feeding using conventional method, by feeding their children. Mothers are worried that applying the BLW method will reduce children's food intake because food is only used to play, mess, choke, and vomit. However, mother also acknowledged the existence of benefits by applying the BLW method, which is to resolve eating difficulties and can stimulate her motor skills. Mothers who applied the BLW method admitted that they still combined the BLW method with the conventional method. Conclusion: Not many mothers know about the BLW method and most mothers still prefer to give complementary feeding using conventional methods. Mothers who apply BLW combine it with conventional methods so that children's intake can be fulfilled.
Kata Kunci : Makanan Pendamping ASI (MP-ASI), Baby-led Weaning (BLW), Pengetahuan, Persepsi, Sikap