Pemanfaatan Lahan untuk Usahatani Rumput oleh Masyarakat Desa Banaran di KHDTK Hutan Pendidikan dan Pelatihan Wanagama I Kabupaten Gunungkidul Yogyakarta
ARLY NAJIBUNNIAM, Wahyu Tri Widayanti, S. Hut., M.P.
2019 | Skripsi | S1 KEHUTANANKeberadaan KHDTK Hutan Pendidikan dan Pelatihan Wanagama I banyak memberikan manfaat bagi masyarakat di sekitarnya. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui: (1) bentuk pemanfaatan lahan untuk usahatani rumput oleh masyarakat Desa Banaran di HPW I, (2) manfaat yang diperoleh masyarakat Desa Banaran dari pemanfaatan lahan untuk usahatani rumput di HPW I, (3) manfaat yang diperoleh pengelola HPW I dari pemanfaatan lahan untuk usahatani rumput oleh masyarakat Desa Banaran. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei. Jenis data yang dihimpun terdiri dari data primer dan data sekunder. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara menggunakan kuisioner, dan dokumentasi. Ditetapkan 105 responden dengan teknik purposive sampling. Responden tersebut merupakan petani hutan Desa Banaran yang memanfaatkan lahan di HPW I untuk usahatani rumput. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif statistik sederhana dengan penyajian data menggunakan tabel dan gambar. Pemanfaatan lahan oleh petani hutan Desa Banaran di HPW I menerapkan pola agroforestri, yaitu agrosilvopastura dan silvopastura. Kegiatan tersebut bermanfaat untuk petani hutan Desa Banaran dan pengelola HPW I. Manfaat untuk petani hutan yaitu dapat mengambil rumput di HPW I seberat 7.033,26 ton/tahun yang dapat dinilai dengan harga jual sebesar Rp 5.094.791.667 per tahun. Rata-rata produktivitas rumput yaitu 40,47 ton/ha/tahun. Manfaat yang diperoleh pengelola HPW I yaitu tanaman pokok di lahan HPW I terjaga keamanannya dan mendapat pasokan pupuk kandang dari petani hutan seberat 198,9 ton/tahun dengan harga jual sebesar Rp 4.9647.000 per tahun. Adanya suatu kegiatan yang saling menguntungkan antara petani hutan dan pengelola HPW I diharapkan dapat terus dilaksanakan secara berkesinambungan.
The existence of KHDTK Wanagama I Forest of Education and Training provides many benefits to the surrounding community. The purpose of this study is to find out: (1) the form of land use for grass farming by the people of Banaran Village on HPW I, (2) the benefits obtained by the Banaran Village community from using land for grass farming in HPW I, (3) the benefits obtained by managers of HPW I from land use for grass farming by the people of Banaran Village. This study uses a quantitative approach with survey methods. The type of data collected consists of primary data and secondary data. Data collection is done through observation, interviews using questionnaires, and documentation. 105 respondents were determined by purposive sampling technique. The respondent is a forest farmer in Banaran Village who uses land on HPW I for grass farming. The data analysis method used is simple statistical descriptive analysis by presenting data using tables and images. Land use by forest farmers in Banaran Village on HPW I applies agroforestry patterns, namely agrosilvopastura and silvopastura. This activity is beneficial for forest farmers in Desa Banaran and the manager of HPW I. The benefit for forest farmers is that they can collect grass on HPW I weighing 7,033.26 tons / year which can be valued at a selling price of Rp 5,094,791,667 per year. The average productivity of grass is 40.47 tons / ha / year. The benefits obtained by the manager of HPW I, which are staple crops in the IWW land, are gated and receive manure supplies from forest farmers weighing 198.9 tons / year at a selling price of Rp.49647,000 per year. The existence of a mutually beneficial activity between forest farmers and HPW I managers is expected to continue to be carried out continuously.
Kata Kunci : pemanfaatan lahan, usahatani rumput, masyarakat desa hutan/land use, grass farming, forest village community