Laporkan Masalah

PENGEMBANGAN PARIWISATA BERBASIS MASYARAKAT DI RESORT PEMANGKU HUTAN (RPH) MANGUNAN

DIYAH SARI ANJARIKA, Prof. Dr. M. Baiquni, M.A. ; Prof. Dr. Su Ritohardoyo, M.A.

2019 | Tesis | MAGISTER GEOGRAFI

Resort Pemangku Hutan (RPH) Mangunan merupakan salah satu wilayah dengan potensi wisata yang saat ini sedang dalam proses berkembang dan ditetapkan sebagai kawasan pengembangan pariwisata. Pembangunan potensi wisata di Resort Pemangku Hutan (RPH) Mangunan tersebut dikelola oleh masyarakat setempat, dan saat ini belum optimal dikarenakan beberapa faktor seperti perbedaan potensi dan keterbatasan sumberdaya manusia. Tujuan penelitian yaitu (1) mengidentifikasi pembangunan potensi wisata di Resort Pemangku Hutan (RPH) mangunan, (2) menganalisis kualitas produk wisata, dan (3) menganalisis peran serta masyarakat dalam pengembangan pariwisata berbasis masyarakat di RPH Mangunan. Teknik analisis yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Pembangunan potensi wisata di Resort Pemangku Hutan (RPH) Mangunan belum sepenuhnya memenuhi kriteria kelayakan seperti kelayakan finansial, masih ada tiga dari tujuh objek wisata yang masih belum layak secara finansial. Dilihat dari faktor kelayakan secara teknis, masih belum mempertimbangkan faktor daya dukung lingkungan secara riil. Demikian pula jika dilihat dari faktor kelayakan lingkungan, analisis dampak lingkungan secara formal belum pernah dilakukan, namun sejauh ini ada upaya-upaya yang tetap dilakukan untuk meminimalisir dampak lingkungan seperti konservasi hutan dan pemupukan. (2) Kualitas produk wisata di kawasan wisata RPH Mangunan dari range 1 sampai 5 diperoleh skor rata-rata sebesar 3,69 artinya secara keseluruhan kualitas produk wisata di RPH Mangunan berada pada kategori baik. (3) Peran serta masyarakat dalam pengembangan pariwisata berbasis masyarakat di Resort Pemangku Hutan (RPH) Mangunan secara keseluruhan sudah memenuhi prinsip-prinsip dari Community Based Tourism (CBT) itu sendiri, namun ada beberapa hal yang perlu dioptimalkan seperti peran masyarakat yang dalam hal ini Koperasi Notowono dalam penyediaan dasar kegiatan dan informasi yang diperlukan untuk peningkatan kualitas hidup masyarakat karna pelatihan-pelatihan yang diterima masyarakat dianggap kurang tepat sasaran dan tak jelas arah kelanjutannya, peran masyarakat dalam menggali sumberdaya yang ada juga belum maksimal disebabkan faktor mulai dari keterbatasan dana hingga sumberdaya manusia, peran masyarakat untuk menjaga nilai-nilai sumberdaya yang ada juga masih sebatas penjagaan terhadap nilai-nilai sumberdaya alam, pengamanan lingkungan terutama untuk sarana dan prasarana transportasi seperti penerangan dan pembatas jalan juga masih menjadi masalah, juga peran masyarakat dalam pengendalian dan pengawasan terhadap pencapaian target khususnya untuk objek-objek wisata yang sifatnya masih embrio seperti bukit panguk, bukit mojo, dan lintang sewu juga masih perlu diperbaiki.

Forest Management Resort of Mangunan is one of the areas with tourism potential which is currently in the process of developing and is designated as a tourism development area. Development of potential tourism in the location is managed by local communities, and is currently not optimal. (1) identifying the development of potential tourism in Forest Management Resort of Mangunan Area, (2) analyzing the quality of tourism products, and (3) analyzing of community participation in community-based tourism development in Forest Management Resort of Mangunan Area. The analysis techniques used are descriptive of quantitative and qualitative. The results of the study showed that: (1) Development of potential tourism in Forest Management Resort of Mangunan had not fully met the eligibility criteria such as financial feasibility, there were still three of the seven tourism objects that were still not financially feasible. Looked from the technical feasibility factor, it still had not considered the environmental carrying capacity in real terms. Likewise when viewed from the environmental feasibility factor, formal environmental impact analysis had never been done, but so far there had been ongoing efforts to minimize environmental impacts such as forest conservation and fertilization. (2) The quality of tourism products in Forest Management Resort of Mangunan from range 1 to 5 obtained an average score of 3.69, meaning that overall the quality of tourism products in Forest Stakeholder Resort of Mangunan was in the good category. (3) Community participation in the development of community-based tourism in Forest Management Resort of Mangunan as a collective had been fulled the principles of Community Based Tourism (CBT) itself, but there were several things that need to be optimized such as the role of the community in this case "Notowono Cooperative" in providing basic activities and information needed to enhance the life quality of the community, the role of the community in exploring existing resources was not fully maximized by each operator ranging from limited funds into human resources, the role of the community to safeguard existing resource values was still limited to safeguarding the values of natural resources, environmental safeguards especially for transportation facilities and infrastructure such as lighting and roadblocks were also being a problem, also the role of the community in controlling and supervising the achievement of targets, especially for tourist objects that were still in embryonic stage, such as the Bukit Panguk, Bukit Mojo, and Lintang sewu, which also need to be repaired.

Kata Kunci : RPH Mangunan, pembangunan potensi, produk wisata, peran serta masyarat, pariwisata berbasis masyarakat.

  1. S2-2019-402653-abstract.pdf  
  2. S2-2019-402653-bibliography.pdf  
  3. S2-2019-402653-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2019-402653-title.pdf