Laporkan Masalah

PEMIKIRAN TRANSFORMATIF POLITIK ISLAM KUNTOWIJOYO DITINJAU DARI PERSPEKTIF FILSAFAT POLITIK

INDRIANI PRATAMI, Prof. M. Drs. M. Mukhtasar Syamsuddin, M.Hum., Ph.D of Art

2019 | Tesis | MAGISTER FILSAFAT

Penelitian ini berjudul Pemikiran Transformatif Politik Islam Kuntowijoyo Ditinjau dari Perspektif Filsafat Politik. Penelitian ini dilatarbelakangi permasalahan realitas politik deideologisasi Pancasila dalam kehidupan bernegara yang menjadikan agama hanya sebagai alat legitimasi kekuasaan sehingga mengalami degradasi nilai. Faktor-faktor yang menyebabkan degradasi nilai diantaranya adalah politisasi Islam, wacana politik yang kehilangan nilai transendentalnya dan berubah menjadi wajah politik yang imanen, adanya peran aktor politik yang dominan dengan melakukan permainan yang dangkal, absurd dan ironis. Filsafat politik mampu menganalisis secara kritis dan mendalam hingga tuntas terhadap problem politik di Indonesia.Penelitian ini mencakup beberapa tujuan, yaitu, Pertama, menganalisis dan mendeskripsikan bentuk pemikiran transformatif politik Islam Kuntowijoyo. Kedua, menganalisis pemikiran transformatif Kuntowijoyo dalam sistem politik di Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan dengan menggunakan pendekatan filsafat politik. Sumber primer yang digunakan yakni buku Kuntowijoyo berjudul Identitas Politik Umat Islam (1997) dan buku Henry J. Schmandt berjudul Filsafat Politik (Kajian Historis dari Zaman Yunani Kuno Sampai Zaman Modern) (2015). Sumber sekunder yang digunakan adalah referensi yang mendukung penelitian. Penelitian ini menggunakan unsur-unsur metodis antara lain deskripsi, verstehen, interpretasi, komparatif, holistika, heuristika dan kesinambungan historis. Objek material dalam penelitian ini adalah pemikiran transformatif politik Islam Kuntowijoyo. Objek formal dalam penelitian ini adalah filsafat politik. Hasil yang dicapai dari penelitian ini yaitu 1) Pemikiran transformatif Kuntowijoyo melalui proses objektifikasi Islam mampu mengembalikan universalitas Islam sehingga dapat mengatasi problem deideologisai Pancasila yang disebabkan karena adanya politisasi Islam. 2) Pemikiran Kuntowijoyo mampu mengembangkan Pancasila sebagai satu kesatuan sistem politik di Indonesia, dengan melepaskan Pancasila dari formalitas tafsir tunggal dan membuka interpretasi terhadap Pancasila. 3) Pancasila dan Islam tidak bertentangan, terlihat bahwa Pancasila mengandung 3 unsur yakni humanisme-teosentrik, liberasi, dan transendensi.

This study is titled Kuntowijoyo's Islamic Political Transformative Thought reviewed from the Political Philosophy Perspective. This study is motivated by the problem of the political reality of the deideologization of Pancasila in state life which makes religion has only become a tool for legitimacy of power so that it experiences degradation of value. Factors that cause the degradation of values include politicization of Islam, political discourse that loses its transcendental value and turns into a face of immanent politics, the role of dominant political actors by playing superficial, absurd and ironic games. Political philosophy is able to analyze critically and deeply to complete the political problems in Indonesia. This study includes some goals, they are, first, analyzing and describing the forms of Kuntowijoyo's political transformative thinking. Second, analyze Kuntowijoyo's transformative thinking in the political system in Indonesia. This study is library research using a political philosophy approach. The primary source used is Kuntowijoyo's book titled Islamic Political Identity (1997) and Henry J. Schmandt's book entitled Political Philosophy (Historical Studies from Ancient Greek to Modern Times) (2015). Secondary source used are references that support study. This study uses methodical elements such as descriptions, verstehen, interpretation, comparative, holistic, heuristic and historical continuity. The material object in this study is Kuntowijoyo's political transformative thinking. The formal object in this study is political philosophy. The results of this study are, 1) Kuntowijoyo's transformative thinking through the process of objectification of Islam is able to restore the universality of Islam so that it can overcome the problem of ideology of the Pancasila caused by the politicization of Islam. 2) Kuntowijoyo's thinking was able to develop Pancasila as a unified political system in Indonesia, by releasing Pancasila from the formality of a single interpretation and opening interpretations of the Pancasila. 3) Pancasila and Islam are not contradictory, it can be seen that Pancasila contains 3 elements, namely theocentric-humanism, liberation, and transcendence.

Kata Kunci : Kuntowijoyo, Transformasi, Pancasila/ Kuntowijoyo, Transformation, Pancasila

  1. S2-2019-417732-Abstract.pdf  
  2. S2-2019-417732-bibliography.pdf  
  3. S2-2019-417732-Tableofcontent.pdf  
  4. S2-2019-417732-Title.pdf