Laporkan Masalah

STUDI AKTIVITAS HARIAN DAN PERILAKU MAKAN BEKANTAN (Nasalis larvatus Wurmb. 1781) DI KAWASA.N TAMAN NASIONAL GUNENG PALUNG KABUPATEN KETAPANG - KALIMANTAN BARAT

BAMBANG RUBMINTO, Djuwantoko

2000 | Skripsi | S1 KEHUTANAN

Bekantan (Nasalis larvatus Wurmb, 1781) merupakan salah satu primata anak suku colobinae yang keberadaanya semakin langka. Guna mengatasi hal tersebut maka bekantan dikategorikan sebagai salah satu satwa liar yang dilindungi. Penelitian yang berjudul Studi Aktivitas Harian dan Perilaku Makan Bekantan ( Nasalis larvatus Wurmb, 1781) di Kawasan Taman Nasional Gunung Palung Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat bertujuan imtuk mengetahui jumlah populasi, persebaran, aktivitas harian dan perilaku makan bekantan. Selain itu penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui potensi pakan dan kondisi habitat bekantan mengingat kedua hal tersebut berpengaruh besar terhadap kelestarian hidupnya. Penelitian dilakukan secara intensif pada bulan Februari - Maret 1999 di Kawasan Taman Nasional Gunung Palung, khususnya di sepanjang Sungai Matan sampai persimpangan antara Sungai Matan dengan Sungai Bayeuh, Desa Batu Barat. Perolehan data dilakukan dengan beberapa metode, yaitu metode Scan Sampling Tecnique dan metode Terkonsentrasi imtuk mengetahui aktivitas harian dan perilaku makan dengan interval waktu 5 menit dimulai pukul 05.30 sampai pukul 18.30 WIB, penjelajahan lapangan untuk mengetahui wilayah pergerakan, serta pembuatan plot dengan metode Purposive Sampling sebanyak 20 buah untuk memperoleh data vegetasi dan kondisi habitat bekantan. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa populasi bekantan di lokasi penelitian masih cukup banyak, yaitu sebesar 81 ekor dimana dalam aktivitas harianya terbagi kedalam beberapa anak kelompok dengan jumlah 6 - 8 ekor, serta dijumpai pula beberapa bekantan soliter. Aktivitas harian bekantan didominasi oleh aktivitas istirahat (48,54 %), makan (26,86 %), berpindah (20,67 %), dan aktivitas lainya (3,93 %). Bekantan menempati ujung-ujung dallan dan cabang-cabang pohon yang relatif besar dalam aktivitas makanya. Di lokasi penelitian dijumpai 72 jenis vegetasi penyusun habitat bekantan dengan 24 jenis (33,33 %) diantaranya merupakan vegetasi sumber pakan. Pohon yang banyak digunakan sebagai sumber pakan adalah ubah {Eugenia sp.), dungun {Heritiera littoralis), muta-muta {Bruguier sexangulata), prengat {Avicennia alba), rengas {Gluta renghas) dan putal {Barringtonia acutangulata). Pohon-pohon tersebut juga digunakan sebagai tempat beristirahat di siang hari dan tidur pada malam hari. Kerusakan habitat yang dapat mengancam keberadaan satwa bekantan adalah adanya pengambilan daun nipah (Nypa fruticans) oleh sebagian besar penduduk untuk atap rumah, pembuatan perangkap ikan, kebakaran hutan di musim kemarau, serta pencurian kayu di dalam kawasan taman nasional.

Kata Kunci : Bekantan

  1. S1-2000-67164-abstract.pdf  
  2. S1-2000-67164-bibliography.pdf  
  3. S1-2000-67164-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2000-67164-title.pdf